Mobil Mewah Bawaslu Dibeli, Gaji Panwascam Ngadat
Dalam keterangan persnya, Gunawan juga menyebut, pengadaan mobil sebenarnya tidak hanya untuk para pimpinan Bawaslu. Namun juga sebelumnya dilakukan untuk anggota Dewan Kehormatan Penyelenggawa Pemilu (DKPP). Pihak kesekjenan melakukan hal tersebut karena Bawaslu dan DKPP saat ini masih ditangani satu kesekjenan yang sama.
Atas penjelasan ini, Said melihat ada kesan upaya politis dari Bawaslu menarik-narik DKPP dalam persoalan pembelian mobil mewah.
Penjelasan Gunawan tersebut, menurut Said benar-benar sangat tidak tepat.
"DKPP itu kan lembaga baru, wajar anggotanya mendapat kendaraan dinas, karena belum punya. Namun anggota Bawaslu, itu sudah punya mobil bagus. Tapi masih saja tidak puas dan ingin dibelikan mobil baru," katanya.
.
Menurut Said, pembelian mobil mewah sebagai kendaraan dinas pimpinan Bawaslu, juga memerlihatkan kenyataan yang cukup ironis. Di satu sisi, Bawaslu begitu mudah menggelontorkan dana hingga ratusan juta rupiah, hanya untuk membeli empat mobil.
Sementara di saat hampir bersamaan, ratusan Pengawas Pemilu Lapangan (PPL) dan Pengawas Pemilu Kecamatan (Panwascam) se-Kota Bandung, justru terpaksa berdemostrasi menuntut honor yang belum dibayarkan hingga beberapa bulan oleh Bawaslu.(gir/jpnn)
JAKARTA - Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma), Said Salahudin, menilai ada kebohongan dalam klarifikasi yang dikemukakan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dasco Targetkan RUU BUMN Diparipurnakan 2 Hari Lagi
- Sidang Sengketa Pilkada Papua, Pakar Tata Negara: MK Jangan Mau Diintervensi
- DPR Mengesahkan RUU BUMN Saat Akhir Pekan, Dasco Ungkap Alasannya
- Anggota DPR Merespons Laporan Dugaan Pemerasan Petugas Imigrasi Kepada 44 WNA China
- Fraksi PDIP DPRD Jakarta Sebut Penundaan Pelantikan Pram-Rano Karno Rugikan Masyarakat
- Bertemu Dino Pati Djalal, Eddy Soeparno Ajak FPCI Dukung Diplomasi Iklim Prabowo