Mobil-Mobil Murah Meriah Karya Anak Bangsa di Arena Pameran JiExpo

Beli Rumah Dapat Tawon, Beli GEA Bisa Pilih Bensin atau Gas

Mobil-Mobil Murah Meriah Karya Anak Bangsa di Arena Pameran JiExpo
Mobil-Mobil Murah Meriah Karya Anak Bangsa di Arena Pameran JiExpo

GEA juga mengusung mesin 650 cc yang dibuat di Rusnas (Riset Unggulan Strategis Nasional) BPPT yang pabriknya di Tegal, Jawa Tengah. Sayang, kemampuan melajunya hanya 70 kilometer per jam dengan penumpang maksimal lima orang. Mobil GEA memiliki dua alternatif energi. Bisa bensin atau gas, tanpa harus berganti mesin. ''Jadi, silakan saja, mau pilih yang mana, gas atau bensin. Tangkinya berkapasitas 30 liter,'' terangnya.

Mobil ketiga adalah UPV (Urban Personal Vehicle) Arina yang dibuat Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang (Unnes). Sebagai microcar roda empat, mobil itu hanya memerlukan mesin sepeda motor dengan tiga pilihan kapasitas 150 cc, 200 cc, dan 250 cc. Oleh karena itu, konsumsi bahan bakarnya hanya 1 liter untuk 40 kilometer. ''Kecepatannya, saya sudah mencoba sekitar 80 kilometer per jam. Sama dengan yang pakai mesin mobil,'' ujar Monelis Widyatama, mahasiswa Unnes yang bertugas menjaga stan.

Mesin UPV Arina diambil dari sepeda motor Viar, produksi Tiongkok. Namun, menurut Monelis, Unnes sudah bekerja sama dengan Armada Indonesia (Arina) untuk membuat mesin buatan Indonesia. Saat ini UPV Arina sedang menunggu izin untuk bisa digunakan di jalan raya. ''Harganya bergantung mesin yang dipakai. Kapasitas empat orang. Tapi, jok belakang bisa saja diambil untuk bagasi,'' terangnya.

Yang terakhir adalah Komodo. Mobil itu dibuat untuk melintasi medan-medan berat. Karena itu, Komodo cocok digunakan di daerah pertambangan dan perkebunan yang terjal. Pabrik mobil itu berada di Cimahi, Jawa Barat. ''Pembuatnya ini mantan karyawan PT DI (Dirgantara Indonesia -produsen pesawat). Jadi, secara keseimbangan teknisnya sangat berkualitas,'' ungkap Dewa Yuniardi, marketing PT Fin Tetra Indonesia (produsen Komodo).

Setelah bertahun-tahun gaung program mobil nasional (mobnas) tak terdengar lagi, beberapa pengusaha dalam negeri mulai berlomba untuk membuat mobnas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News