Mobil Pembawa Uang BCA Dirampok
Sikat Rp 460 Juta, Tinggalkan Uang Tunai Rp 1,9 Miliar
Selasa, 17 Mei 2011 – 14:36 WIB

Mobil Pembawa Uang BCA Dirampok
JAKARTA - Lagi-lagi aksi perampokan menimpa mobil pengisi uang ATM milik BCA. Kali ini, para perampok yang berjumlah 3 orang hanya menjarah uang tunai Rp 460 juta. Sementara uang tunai Rp 1,9 miliar yang ada di dalam mobil yang dirampok pukul 22:00 tersebut. Sekitar pukul 22.00, ketika mobil mengisi uang tiba di ATM BCA Apotik Tania, Jalan Robusta Pondok Kopi, Jakarta Timur, Zulfikar ditemani Ahmad dan sopir Yunizar turun dari kendaraan. Sedang yang di dalam mobil hanya pria berseragam Brimob yang ikut menumpang dan satpam Hendrik. Mendadak, dua pria menerobos masuk ke dalam mobil dan langsung membawa kabur kendaraan.
Kawanan perampok membawa kabur mobil berisi uang pengisi ATM BCA Rp 2,36 miliar jenis Grand Max B 9713 FH milik PT Armorindo Arta saat diparkir di depan Apotik Tania, Jalan Robusta, Pondok Kopi, Jakarta Timur. Saat itu mobil disopiri Yunizar Simbolon, petugas pengisian uang Zulfikar, dan dua satpam yakni Ahmad Suwarto dan Hendrik Gunawan.
Dari data di Humas Polda Metro Jaya diketahui sejak pukul 16.00 mobil itu sudah meluncur dari kantornya di kawasan Rawamangun, Jakarta Timur dengan misi mengisi ATM BCA di tiga lokasi di kawasan Jakarta Timur, yakni ATM BCA di Jalan Balai Pustaka, Jalan Buaran dan Jalan Robusta. Ganjilnya, ketika mobil itu usai mengisi ATM BCA di kawasan Buaran, seorang pria berseragam Brimob ikut menumpang dengan izin satpam Hendrik yang saat itu menyopiri mobil.
Baca Juga:
JAKARTA - Lagi-lagi aksi perampokan menimpa mobil pengisi uang ATM milik BCA. Kali ini, para perampok yang berjumlah 3 orang hanya menjarah uang
BERITA TERKAIT
- Pelaku Mutilasi Sang Kekasih yang Sedang Hamil Diancam Hukuman Mati
- Pencuri Motor Mahasiswa di Ogan Ilir Diringkus Polisi
- Begini Kata Polisi soal Hasil Tes Psikologi dan Puslabfor Dokter Priguna
- Polisi Buton yang Ditusuk Warga Korban Salah Sasaran
- Cekcok Antar-Debt Collector Berujung Pengeroyokan di Pekanbaru
- Dengar Ada Mahasiswi Mandi, Dokter MAES Berbuat Nekat, Terjadilah