Mobil Tanpa Supir Uber, Elon Musk: Bahayanya Lebihi Nuklir
jpnn.com - Kecelakaan di jalan raya yang berujung merenggut nyawa oleh sebuah mobil tanpa supir milik Uber mendapat tanggapan dari bos Tesla, Elon Musk.
Teknologi artificial intelligence (AI) yang mendasari mobil tanpa supir (autonomous) bisa menjadi lebih berbahaya daripada senjata pemusnah massal, nuklir.
"Ini sangat penting. Menurut saya bahayanya AI jauh lebih besar daripada hulu ledak nuklir dan tidak ada kesepakatan bahwa siapapun diizinkan membuat nuklir," ungkapnya lapor CNBC.
Menurut Elon Musk, masalah terbesar apa yang disebut ahli dengan AI adalah mereka berpikir mereka lebih tahu daripada yang mereka tahu, dan mereka pikir mereka lebih cerdas daripada mereka sebenarnya.
"Ini cenderung mengganggu orang pintar, mereka mendefinisikan diri mereka dengan kecerdasan mereka dan merka tidak suka gagasan bahwa mesin bisa menjadi cara yang lebih pintar dari mereka yang pada dasarnya cacat," lanjutnya lagi.
Elon Musk mendorong otomotif dunia dan negara mampu mencegah ini lewat regulasi yang disepakati sebagai pengawasan pada mobil tanpa supir. (mg8/jpnn)
Elon Musk menanggapi kecelakaan di jalan raya yang berujung merenggut nyawa oleh sebuah mobil tanpa supir milik Uber, ia menyebut lebih bahaya dari nuklir.
Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha
- Donald Trump Menang di Pilpres AS, Produsen Mobil Dunia Deg-degan
- Dangkal Dalam
- Donald Trump Bilang Dialah Pemenang Pilpres AS, Kamala Harris Masih Menghitung
- Pemakan Anjing
- Ikhtiar Megawati Melobi Kampus Tertua di Rusia Bantu Riset Nuklir Indonesia
- Elon Musk Targetkan Starship Bakal Mencapai Mars dalam 2 Tahun