Mobil Terasa Bergoyang, Ternyata Ban Dikempisi Pak Polisi
jpnn.com, TABANAN - Keterbatasan lahan parkir di RS Tabanan membuat pengunjung ataupun pasien di rumah sakit milik pemerintah daerah itu kesulitan memarkir kendaraan mereka. Bahkan, ada yang nekat memarkir kendaraan roda empat di badan jalan.
Namun, polisi ternyata tak membiarkannya. Bahkan polisi tak mau menoleransi kendaraan yang diparkir secara sembarangan.
Polisi bertindak tegas dengan mengempesi ban-ban kendaraan yang diparkir tak semestinya. Akibatnya, pengunjung RS Tabanan pun mengeluh.
Contohnya adalah Ni Wayan Sutirtayanti (32), warga Banjar Nyanyi, Desa Beraban, Kediri, Tabanan yang pasrah ketika ban mobil Diaihatsu Taft miliknya dikempisi polisi. Made Dariadma, suami Ni Wayan yang mengemudikan mobil bernomor polisi DK 408 GO itu merasakan ada yang tak beres ketika sudah berjalan.
“Mobil terasa goyang. Setelah dilihat, ban kanan depan kempis. Katanya dikempisi polisi," kata dia saat duduk di trotoar sambil memegang kaki kirinya dan melihat Made mengganti ban.
Dia mengaku salah parkir. Namun, katanya, hal itu dilakukan terpaksa lantaran tempat parkirnya tidak memadai.
Sedangkan Ni Wayan mengaku belum berani membonceng sepeda motor setelah mengalami kecelakaan lalu lintas dua tahun lalu yang membuat kaki kirinya patah. Akibat kecelakaan itu, kakinya harus dioperasi serta dipasangi pen.
Pada 19 Juli lalu Ni Wayan menjalani pengangkatan pen. Selanjutnya dia melakukan kontrol, Senin (24/7).(rb/yor/mus/JPR)
Keterbatasan lahan parkir di RS Tabanan membuat pengunjung ataupun pasien di rumah sakit milik pemerintah daerah itu kesulitan memarkir kendaraan
Redaktur & Reporter : Antoni
- Agung-Markarius Komitmen Hapuskan Parkir Liar di Pekanbaru, Simak Programnya
- Dugaan Jual Beli Bayi oleh Pemilik Yayasan Anak di Bali Diusut Polisi, Modusnya
- Mulai 1 Oktober, Palembang Indah Mall Terapkan Pembayaran Parkir Nontunai
- Akui Lakukan Getok Parkir di Asia Afrika Bandung, Jukir Minta Maaf
- Cerita Pengunjung Asia Afrika Bandung Lagi-lagi Kena Getok Parkir
- Berstatus PPPK, Guru di Tabanan Bali Jadikan Siswi SMP Objek Seksual