Mobil Tidak Mogok, Muhaimin Bantah Tabrakan

Mobil Tidak Mogok, Muhaimin Bantah Tabrakan
Mobil Tidak Mogok, Muhaimin Bantah Tabrakan
Ada dua versi penyebab pengendara sepeda motor Satria N 2275 AA itu mencium aspal. Versi korban, mereka tersungkur karena ada beberapa petugas yang mengayunkan rambu larangan masuk ke wajah pengemudi. "Saya dipukul rambu dilarang masuk. Setelah itu, saya jatuh dan pingsan," kata Sulung Hadi Sukmawan, warga Jodipan Wetan I RT 16 RW 7, Blimbing, ketika ditemui di ruang 17 kamar 2 Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Sulung, 25, saat itu membonceng Slamet, 18, rekan kerjanya di bengkel mebeler kawasan Mergan, Malang. Menurut Slamet, saat itu dirinya dicegat petugas yang menggunakan stick light (sejenis lampu senter berwarna merah). Namun, Sulung terus melaju menerobos zona steril. Slamet hanya tahu ada yang mengayunkan rambu di depan sepeda motor dan dia langsung menunduk.

Setelah itu, dia jatuh terseret kendaraan bersama Sulung. "Teman saya pingsan dan dinaikkan pikap ke RKZ (Rumah Sakit Panti Waluya)," tutur Slamet.

Versi kedua adalah versi polisi dan TNI yang melakukan pengamanan. Menurut polisi, keduanya tersungkur karena ngebut dan tidak bisa mengendalikan kendaraan ketika dihalang-halangi petugas. Apalagi, mereka diindikasikan takut kepada petugas karena mengendarai sepeda motor tanpa surat-surat kendaraan. Petugas mengambil tindakan menghalangi karena Jalan Tanimbar termasuk zona steril.

JAKARTA - Pemberitaan yang menyebut Mercedes Benz berpelat RI-28 memicu kecelakaan beruntun dalam iring-iringan rombongan Presiden SBY, membuat Menakertrans

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News