Mobil Tidak Mogok, Muhaimin Bantah Tabrakan
Jumat, 13 Januari 2012 – 05:05 WIB
Ada dua versi penyebab pengendara sepeda motor Satria N 2275 AA itu mencium aspal. Versi korban, mereka tersungkur karena ada beberapa petugas yang mengayunkan rambu larangan masuk ke wajah pengemudi. "Saya dipukul rambu dilarang masuk. Setelah itu, saya jatuh dan pingsan," kata Sulung Hadi Sukmawan, warga Jodipan Wetan I RT 16 RW 7, Blimbing, ketika ditemui di ruang 17 kamar 2 Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Sulung, 25, saat itu membonceng Slamet, 18, rekan kerjanya di bengkel mebeler kawasan Mergan, Malang. Menurut Slamet, saat itu dirinya dicegat petugas yang menggunakan stick light (sejenis lampu senter berwarna merah). Namun, Sulung terus melaju menerobos zona steril. Slamet hanya tahu ada yang mengayunkan rambu di depan sepeda motor dan dia langsung menunduk.
Setelah itu, dia jatuh terseret kendaraan bersama Sulung. "Teman saya pingsan dan dinaikkan pikap ke RKZ (Rumah Sakit Panti Waluya)," tutur Slamet.
Versi kedua adalah versi polisi dan TNI yang melakukan pengamanan. Menurut polisi, keduanya tersungkur karena ngebut dan tidak bisa mengendalikan kendaraan ketika dihalang-halangi petugas. Apalagi, mereka diindikasikan takut kepada petugas karena mengendarai sepeda motor tanpa surat-surat kendaraan. Petugas mengambil tindakan menghalangi karena Jalan Tanimbar termasuk zona steril.
JAKARTA - Pemberitaan yang menyebut Mercedes Benz berpelat RI-28 memicu kecelakaan beruntun dalam iring-iringan rombongan Presiden SBY, membuat Menakertrans
BERITA TERKAIT
- Sidang Perdana Praperadilan Tom Lembong Digelar Hari Ini di PN Jaksel
- Prakiraan Cuaca Hari Ini 18 November, Hujan Ringan hingga Sedang di Mayoritas Wilayah Indonesia
- Berita Duka, Emmanuel Setiyono Meninggal Dunia
- TNI AL Gelar Bakti Sosial untuk Korban Terdampak Erupsi Gunung Lebotobi Laki-laki di Flores Timur
- Musim Hujan, Tetapi Kualitas Udara Jakarta Masih 20 Besar Terburuk di Dunia
- Cuaca Jakarta Hari Ini, Hujan pada Senin Malam