Mochamad Ariyo Farid Zidni, Pendongeng dari Bencana ke Bencana

Terkesan Surat Anak Aceh, Terapi Bocah Trauma Hujan

Mochamad Ariyo Farid Zidni, Pendongeng dari Bencana ke Bencana
Mochamad Ariyo Farid . Zidni. Foto : Tri Mujoko B/Jawa Pos

Pesan anak itu mengharukan Ariyo. Dia amat terkesan. Sebab, hanya dengan dongeng dirinya selalu diingat anak-anak di mana pun bercerita. ''Saat di Aceh, saya memang banyak mendongengkan kelinci,'' ujarnya. ''Saya menjadi terkenal gara-gara dongeng,'' tambahnya lantas tertawa.

Peristiwa berharga juga terjadi saat bencana di Situ Gintung, Tangerang Selatan. Longsornya tanggul Situ Gintung ternyata membuat seorang anak bernama Arya mengalami trauma berat. Bocah TK itu takut kepada hujan gara-gara pemberitaan media yang terlalu mengeksploitasi penderitaan korban Situ Gintung. ''Ada mendung saja Arya sudah ketakutan,'' ujar Ariyo.

Trauma berat itu nyaris membuat putus asa orang tua dan gurunya. Ariyo yang mendengar kisah pilu tersebut menyarankan Arya diterapi dengan mendengarkan dongeng. Dongeng itu harus dilakukan orang terdekat Arya, orang tua atau guru. ''Saya hanya memantau keadaannya ketika itu,'' tuturnya.

Tapi, terapi dengan dongeng tidak bisa dilakukan secara instan. Pada awalnya, Arya dihibur dengan cerita-cerita dongeng dari buku. Secara bertahap, Arya diberi pengertian betapa pentingnya air, termasuk tentang hujan bahwa hujan tidak sejahat yang dibayangkan anak itu.

Hobi mendongeng Mochamad Ariyo Farid Zidni kini menuai manfaat bagi ratusan anak yang pernah menyaksikan penampilannya. Pria 30 tahun itu kerap menghibur

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News