Modal Sejuta, Mesin Hemat BBM Karya Siswa SMK Tercipta

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Situbondo Fathor Rakhman menyatakan sangat mendukung program inovasi SMKN 1 Kendit. Bahkan, Kadispendik siap memberikan bantuan, baik sarana maupun dana. Asalkan, pihak sekolah bisa serius mengembangkan teknologi konversi energi tersebut.
Namun, yang perlu ditekankan, menurut Fathor, adalah tingkat keamanan dari penggunaan gas.
"Sekolah harus melakukan perbaikan, baik desain maupun keamanan, dari slang-slang yang digunakan. Sebab, dalam perkembangannya nanti, teknologi ini digunakan pada bidang-bidang yang lebih luas. Sekolah bisa bekerja sama dengan industri atau SMK lain untuk pengembangan teknologi ini,’’ katanya.
Kabid ESDM Disperindag Imam Santoso menambahkan, pihaknya juga berencana membantu dengan mendirikan reaktor biogas di SMKN 1 Kendit.
"Harapannya, nanti jika ada biogas, program ini jadi lebih bermanfaat. Sebab, tidak usah membeli gas lagi. Kita juga siap membantu pemasaran dan melindungi hak cipta teknologi ini,’’ tuturnya. (fre/JPNN)
SITUBONDO – Kurang dari 12 jam semenjak pengumuman kenaikan BBM (bahan bakar minyak) oleh pemerintah, SMKN 1 Kendit, Situbondo, turut mengumumkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Teknologi BLES dan Energi Matahari, Langkah Hijau Menuju Masa Depan Berkelanjutan
- Menangkap Momen Berharga dengan Peralatan Inovatif dari INBEX
- Honor Pad 9, Tablet Ringan dengan Performa Tinggi, Cek Harganya di Sini
- Korika Nilai Penerepan AI di RI Masih Menghadapi Berbagai Tantangan
- Apple Sedang Merancang Ulang iOS, iPadOS, dan MacOS
- Australia & Indonesia Siapkan Anggaran Rp 40 Miliar untuk Riset Transisi Energi Berkelanjutan