Model Kerja Toyota Sudah Diterapkan China 2.200 Tahun lalu
Senin, 05 November 2012 – 10:49 WIB
BEIJING - Sistem kerja canggih yang diterapkan produsen mobil terbesar di dunia, Toyota, ternyata bukan hal asing bagi bangsa China. Hal ini didapat dari analisis terbaru dari hasil penggalian koleksi arkeologi tentara Terracotta yang mengungkapkan hasil karya pengrajin senjata perunggu para prajurit dengan menerapkan strategi tersebut. Seperti dilansir laman Sci-news, pendekatan sistem kerja Toyota atau Toyotism, menggunakan insinyur sangat terampil, mampu memproduksi setiap model mobil dan bukan jalur produksi di mana setiap unit berkonsentrasi pada pembuatan komponen individu. Sistem ini terbukti efektif membesarkan produsen pabrik asal Jepang tersebut.
Adalah sebuah tim ilmuwan yang dipimpin Dr Marcos Martinon-Torres, Institute University College London Arkeologi melakukan penelitian atas kepala busur panah atas lebih dari 1.600 prajurit Terrakota. Mereka menemukan mata panah tersebut sangat identik dengan bentuk mata telanjang manusia, sehingga diasumsikan mereka datang dari satu pengrajin dengan skala lini produksi besar.
Para peneliti juga menganalisis komposisi kimia dari perunggu yang digunakan untuk membuat kepala panah mereka serta menemukan setiap senjata tersebut dibuat secara individual dengan cetakan tunggal dari perunggu dilelehkan. Temuan yang dipublikasikan dalam Journal of Archaeological itu sekaligus mengkonfirmasi tingkat yang luar biasa dari keahlian dan fleksibilitas dari pengrajin yang menciptakan senjatanya.
Baca Juga:
BEIJING - Sistem kerja canggih yang diterapkan produsen mobil terbesar di dunia, Toyota, ternyata bukan hal asing bagi bangsa China. Hal ini didapat
BERITA TERKAIT
- Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Ikut Nobar Laga Indonesia vs Jepang
- KBRI Dili Gelar Nobar Laga Timnas Indonesia vs Jepang
- Amerika Parkir Rudal Typhon di Filipina, Bikin China Ketar-ketir
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29