Modernisasi Militer China Jadi Tantangan bagi Indonesia dan Asia Tenggara

Modernisasi Militer China Jadi Tantangan bagi Indonesia dan Asia Tenggara
Seminar kolaborasi FSI dengan Universitas Paramadina, dengan tajuk “Modernisasi Militer & Diplomasi Pertahanan China: Peluang & Tantangan di Asia Tenggara”, di Universitas Paramadina, Jakarta. Foto: dok. FSI

"Kehadiran kapal induk ketiga, Fujian, menambah tantangan bagi Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara," tegasnya.

Aisha Rasyidila Kusumasomantri, direktur riset Indo-Pacific Strategic Intelligence, menambahkan bahwa angkatan bersenjata China, kini merupakan salah satu yang paling berkembang pesat di dunia, didukung oleh teknologi mutakhir seperti AI dan robotika.

Namun, kekuatan ini juga menimbulkan tantangan bagi Indonesia, terutama dalam konteks pengakuan klaim kepemilikan China di LCS.

Sebagai respons, Indonesia perlu meningkatkan diplomasi pertahanannya dengan China, dan memperkuat anggaran pertahanan untuk menghadapi potensi ketegangan yang meningkat.

Peni Hanggarini, Dosen Program Magister Hubungan Internasional Universitas Paramadina, menyatakan bahwa perilaku militer China yang ambisius dan agresif menunjukkan kompetisi yang makin ketat dengan Amerika Serikat.

Akhirnya, meski Indonesia masih menjalin hubungan diplomatik dengan China dalam bidang pertahanan, masih terdapat ruang untuk memperkuat kerja sama, baik secara bilateral maupun dalam konteks ASEAN.

Peningkatan pemahaman mengenai perkembangan militer China menjadi kunci bagi Indonesia, dalam menyusun strategi pertahanan yang efektif di kawasan yang makin dinamis. (jlo/jpnn)

Modernisasi militer China menjadi tantangan bagi Indonesia dan Asia Tenggara....


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News