Modernisasi Pelabuhan Tumbuhkan Perdagangan

jpnn.com, JAKARTA - Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia harus berbenah agar mampu mengakomodir transshipment alias alih muat kargo internasional.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag), total volume perdagangan, termasuk ekspor dan impor, pada periode 2014–2018 cenderung naik dengan tren sekitar 1,89 persen.
Pengamat ekonomi sekaligus guru besar Fakultas FEB Universitas Indonesia Rhenald Kasali menyatakan, modernisasi pelabuhan menjadi langkah awal menuju perkembangan yang positif.
Namun, pelabuhan juga perlu menjalin kerja sama internasional dengan operator-operator asing.
Sejak Februari lalu, Pelabuhan Tanjung Priok, tepatnya Jakarta International Container Terminal (JICT), menjadi pelabuhan pertama RI yang bisa melayani transshipment internasional.
’’Volume perdagangan Indonesia juga sudah meningkat sehingga inisiatif JICT perlu diikuti pelabuhan-pelabuhan lainnya,’’ ujar Rhenald saat ditemui Sabtu (11/5).
Dia menyebutkan, sedikitnya ada dua pelabuhan lain yang berpotensi melayani transshipment internasional seperti Pelabuhan Tanjung Priok.
Yakni, Pelabuhan Kuala Tanjung di Batubara dan Pelabuhan Belawan. Dua-duanya terletak di Sumatera Utara dan sudah berubah menjadi pelabuhan modern.
Pelabuhan-pelabuhan di Indonesia harus berbenah agar mampu mengakomodir transshipment alias alih muat kargo internasional.
- Pelindo Siapkan Solusi Jangka Panjang Agar Macet Horor di Tanjung Priok Tak Terulang
- Kemacetan Panjang di Pelabuhan Tj Priok, Ketum INSA Bilang Begini
- Soal Macet Horor di Tanjung Priok, Gubernur Pramono: Ini Membuat Saya Resah
- Pelindo Batasi Kontainer yang Masuk ke Pelabuhan Tanjung Priok
- ASDP Catat Trafik Arus Balik Lebaran 2025 Meningkat Tajam, Sebegini Jumlahnya
- Transjakarta Perpanjang Waktu Operasional Menuju Stasiun, Pelabuhan, dan Terminal