Modernisasi Pertanian Demi Menyelamatkan Ekonomi

Dia menyebutkan, saat ini Indonesia mengalami kekurangan SDM di sektor pertanian. Para petani didominasi kalangan tua. Sedangkan petani milenial sangat kurang. Itu sebabnya harus dilakukan modernisasi pertanian. Artinya lahan pertanian kita harus dikelola dengan teknologi.
"Modernisasi pertanian tidak harus menggunakan teknologi import. Teknologi sederhana yang dihasilkan oleh perguruan tinggi malah lebih cocok dengan kondisi pertanian kita. Cuma memang hasil teknologinya perlu dihilirisasi," bebernya.
Pada kesempatan sama, Kuntoro Boga Andri selaku karo Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian mengatakan, di masa pandemi sektor pertanian ikut terdampak.
Dilihat dari terganggunya produksi pertanian akibat pembatasan pergerakan tenaga kerja. Distribusi pangan juga terganggu akibat penerapan PSBB (pembatasan sosial berskala besar) dan penutupan wilayah secara terbatas.
Belum lagi menurunnya daya beli masyarakat serta adanya PHK memengaruhi petani. Lantaran hasil produksi petani tidak terserap maksimal.
Untuk mengatasi hal tersebut ada lima kebijakan pemerintah dalam menggerakkan pertanian di masa pandemi COVID-19. Yaitu meningkatkan produktivitas pangan pokok, memperlancar distribusi pangan, mempermudah akses transportasi, menjaga stabilitas harga, dan mengembangkan buffer stock dan intervensi pasar.
"Kebijakan-kebijakan ini goal-nya adalah peningkatan kesejahteraan petani," tandasnya. (esy/jpnn)
Saat ini Indonesia mengalami kekurangan SDM di sektor pertanian dan kalangan petani didominasi orang tua sehingga butuh modernisasi pertanian.
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad
- Kawanan Gajah Liar Merusak 7 Rumah Warga di Lampung Barat
- Cerita Presiden Prabowo Punya Tim Pertanian Hebat, Apresiasi Kinerja Kementan
- Dukung Program Prabowo, APROPI Berkomitmen Turunkan Harga Pestisida untuk Petani
- Prabowo Apresiasi Kinerja Bulog di Panen Raya 2025
- Panen Raya Serentak Bersama Presiden, Gubernur Herman Deru Salurkan Bantuan Simbolis Kepada Kelompok Tani
- Guru Besar UGM Dipecat terkait Kekerasan Seksual, Sahroni: Pidanakan!