Modus Baru Prostitusi di Gang Dolly, Layani di Kamar Kos
jpnn.com, SURABAYA - Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya akan memperketat pengawasan di eks Lokalisasi Dolly.
Ini menyusul penggerebekan Wisma New Borneo di Jalan Jarak Gang Dolly, Dukuh Kupang Timur, Surabaya Minggu dinihari (21/1).
Hasilnya, polisi mengamankan enam orang yang terdiri dari 3 PSK, dua muncikari dan dua pria hidung belang.Juga orang yang menyediakan tempat untuk praktik prostitusi tersebut.
Pengungkapan hasil penggerebekan tersebut bukan pertama kali, sebagai bukti bahwa bisnis prostitusi di eks Lokalisasi Dolly belum mati.
Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Ruth Yeni menjelaskan pengawasan tersebut dilakukan setelah pihaknya berhasil mengungkap beberapa kasus prostitusi yang ada di kawasan Dolly.
"Dari pengungkapan itu, kami menemukan dua modus yang berbeda, yakni pelaku memanfaatkan wisma yang sudah ditutup. Serta ada pula yang memanfaatkan kos-kosan," ungkap AKP Ruth Yeni, Minggu (21/1).
Ruth juga menjelaskan pengungkapan kasus ini merupakan pengungkapan yang pertama di tahun 2018. Sebelumnya digerebak beberapa kali, para pelaku penjaja tubuh ini sempat tiarap.
Namun kali ini mereka beroperasi kembali. Itu buah dari konsistensi polisi dalam melakukan pengawasan terhadap eks lokalisasi Dolly.
Para PSK yang masih beroperasi di Eks Lokalisasi Dolly adalah penghuni kos.Jika ada tamu, langsung dibawa ke kamar kos.
- Berkedok LC, 12 Wanita Vietnam Jadi PSK, Tarif Sekali Kencan Rp 5,6 Juta
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Muncikari dan 3 PSK yang Berjualan via Online Diamankan, Sebegini Sekali Transaksi
- Berusia 21 Tahun, PSK Setiap Hari Melayani 3 Laki-Laki di Bogor
- 5 Wanita Vietnam dan Tiongkok Jadi PSK, 1 Orang Muncikari
- 2 Rumah di Lokasi Prostitusi Payo Sigadung Dijadikan Tempat Esek-Esek