Modus Minta Antar, Pelajar di Palembang Nyaris Kena Begal, Begini Ceritanya
"Pelaku dan korban ini teriak di depan rumah saya, ada yang teriak maling, ada yang teriak menagih hutang," jelas Anun saat ditemui di Polsek Sukarami Palembang, Rabu (23/8).
"Saat itu saya tanya kepada yang besar (pelaku) siapa yang salah, dia jawab bahwa DA punya utang sama dia, karena punya utang, artinya pelaku berhak mengambil motor milik korban," sambung Anun.
Mendengar jawaban pelaku, Anun pun bimbang siapa yang salah dan siapa yang benar.
"Saya kembali bertanya kepada pelaku, kamu punya KTP di sini (Talang Kelapa), dia jawab tidak punya," kata Anun.
Saat itu pelaku Dedi kembali berteriak bahwa korban mempunyai utang.
"Dia ini (pelaku) teriak sambil pegang gas mau dilemparkan ke kepala korban," terang Anun.
Melihat pelaku ingin melemparkan gas di kepala korban, Anun pun berpikir bahwa sekalipun korban mempunyai utang dengan pelaku, pelaku tidak berhak untuk memukul korban.
"Dari sanalah saya tau kalau yang salah adalah Dedi. Saat itulah saya pegang tangan pelaku, kamu yang salah, kamu pengin aman atau tidak, kalau kamu pengin aman dengar kata saya, kalau tidak kamu akan di massa oleh warga," tutur Anun.
Modus minta antar ke suatu tempat, pelaku bekal, Dodi Saputra (30) mencoba merampas motor milik pelajar di Palembang. Beruntung ada Ainun jadi penyelamat.
- Polda Sumsel & Kejaksaan Berkoordinasi di Kasus Penganiayaan Dokter Koas
- Remaja Tewas di Palembang Ternyata Diracun dengan Potas, Pelakunya Tak Disangka
- Polrestabes Palembang Berhasil Ungkap Kasus Pembunuhan Bermotif Minum Jamu
- Penganiaya Dokter Koas Ternyata Honorer BPJN Sumsel, Statusnya Belum Dipecat
- Remaja 13 Tahun Tewas Diduga Setelah Minum Jamu, Polisi Lakukan Penyelidikan
- Libur Nataru 2025, Penumpang di Bandara SMB II Palembang Diprediksi Naik 5 Persen