Modus Penjahat Beraksi di Bali Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh Rakyat Indonesia
jpnn.com, DENPASAR - Dua pria inisial TW (29) dan KY (23) menyamar sebagai karyawan bagian teknisi untuk membobol modem wifi di 25 lokasi berbeda di wilayah Bali.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Bali Kombes Ary Satryan dalam siaran persnya di Denpasar, Sabtu (18/12), menjelaskan modus dua pelaku melakukan aksi kejahatan.
Para pelaku menyamar sebagai petugas teknisi wifi ternama lalu mereka memutus jaringan kabel ODP pada tiang jaringan ke pelanggan wifi.
“Setelah kabel putus, mereka mendatangi pelanggan dan mengaku akan mengganti alat ONT atau modem, tetapi mereka yang ngaku petugas ini tidak datang kembali," kata Kombes Ary Satryan.
Pada Minggu (13/11), salah satu perusahaan penyedia layanan wifi ternama menerima aduan terkait dengan gangguan jaringan.
Pihak perusahaan lantas mengecek ke lokasi gangguan tersebut, dilanjutkan pengecekan di rumah pelanggan.
Ternyata modem yang dipasang di rumah pelanggan telah hilang. Dari hasil pengecekan itu, pihak perusahaan menelusuri semua laporan gangguan wifi.
Terdapat 12 modem di wilayah Denpasar yang terpasang di masing-masing rumah pelanggan telah hilang.
Kombes Ary Satryan membeber modus dua orang penjahat yang beraksi di 25 lokasi berbeda di wilayah Bali.
- Kronologi Anak Drummer Matta Band Meninggal Dunia di Bali
- HLF MSP dan IAF ke-2 Berdampak Positif pada Posisi Indonesia di Kancah Global
- Tingkatkan Konektivitas & Perkuat Ekosistem Digital, JIP Perkenalkan ISP
- BSI Perkuat Kemandirian Ekonomi Masyarakat Bali, Berdayakan UMKM
- PSI Kecam Rencana Eutanasia Anjing Jalanan di Bali
- Bule Australia Buka Bisnis Prostitusi Berkedok Spa di Bali, Terang-terangan