Moeldoko: Fundamental Ekonomi Domestik Sangat Kuat
“Hasilnya selama tiga tahun berturut-turut Indonesia sudah tidak lagi impor beras, bahkan surplus."
"Pemerintah juga melakukan diversifikasi pangan, seperti menanam sorgum, sagu dan jagung. Ini semua untuk menjawab tantangan ancaman krisis pangan dunia,” katanya.
Moeldoko menegaskan, mengelola negara di lingkungan global tidak mudah karena tantangannya sangat besar, di tengah munculnya sejumlah kejutan.
Antara lain, pandemi Covid-19 dan perang Ukraina-Rusiayang berdampak pada terputusnya pasok rantai dan kenaikan harga-harga komoditas.
Dalam menghadapi itu, Moeldoko menyampaikan lima teorinya.
Yakni, mampu adaptif terhadap perubahan, membangun kecepatan di segala lini, berani mengambil risiko atas kebijakan yang diambil secara konstitusional, siap menghadapi kompleksitas akibat globalisasi, dan siap merespons kejutan-kejutan yang akan terjadi akibat kemajuan teknologi. (gir/jpnn)
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko menyinggung hasil survei yang menyebut tentang Indonesia, dia bilang begini.
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Kennorton Girsang
- 59% Gen Z dan Milenial Gunakan Paylater untuk Atur Cash Flow
- 70 Ribu Siswa Ikut Survei Global OECD, Kudus Jadi Wakil Indonesia
- Survei Publicsensum: Elektabilitas Isran-Hadi Makin Moncer di Pilkada Kaltim
- Survei Terbaru, Nurhidayah-Imam Kafali Unggul di Pilbup Lombok Barat
- Elektabilitas Ahmad Luthfi-Taj Yasin Ungguli Rivalnya versi Populi Center
- Lucky Hakim: Dukungan Publik Adalah Amanah untuk Perubahan Indramayu