Moeldoko Gugat Keputusan Menteri Yasonna, Irwan Fecho Melontarkan Kalimat Menohok
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat (PD) Irwan Fecho melontarkan kalimat menohok untuk Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang menggugat keputusan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.
Moeldoko Cs menggugat Yasonna yang menolak mengesahkan hasil KLB Demokrat di Deli Serdang dan meminta Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta mengesahkan kepemimpinannya di partai berlambang bintang mercy.
"Hasrat kekuasaan Moeldoko yang kuat membuatnya lepas kendali dan kemudian menerabas etika bernegara dan etika pemerintahan," ucap Irwan menanggapi upaya hukum kubu Moeldoko.
Menurut anggota DPR RI asal Kalimantan Timur itu, selaku KSP yang meja kerjanya berada di lingkungan istana negara, Moeldoko seharusnya bisa menghormati putusan menkumham yang mencerminkan kebijakan Presiden.
"KSP Moeldoko sama saja beri pesan ke rakyat bahwa dia tidak menghormati Presiden Jokowi yang juga atasannya," ucap ketua umum Cakra AHY itu.
Oleh karena itu, Irwan yang juga wakil sekretaris Fraksi Demokrat DPR itu meminta Presiden Jokowi mengambil tindakan tegas atas manuver KSP Moeldoko bersama kubu KLB Demokrat.
Sebab, katanya, tingkah Moeldoko yang main seruduk tidak boleh terus dibiarkan oleh Presiden Jokowi, karena itu bakal mengikis kepercayaan rakyat pada istana.
"Jokowi harus segera pecat Moeldoko untuk kewibawaan pemerintahannya. Jangan ada pembiaran terhadap langkah Moeldoko yang membuat malu istana dan pemerintah," pungkas Irwan Fecho. (fat/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Irwan Fecho melontarkan kalimat tajam merespons manuver KSP Moeldoko menggugat keputusan Menkumham soal KLB Demokrat.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Program 100 Hari Kementrans: Irwan Ungkap 9 Prioritas Menteri Iftitah Sulaiman
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Irwan Jelaskan Paradigma Baru Mentrans Iftitah Sulaiman Membangun Kawasan Transmigrasi
- Kementrans Bakal Revitalisasi Kawasan Transmigrasi untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Akbar Yanuar