Moeldoko: Jangan Hanya Diskusi dan Rapat Saja
"HKTI hadir menjadi solusi bagi petani dan pertanian Indonesia. Tidak ada gunanya kita hanya bermodalkan spanduk, bendera, kaos dengan tulisan HKTI tetapi tidak menyentuh petani," ujar mantan Panglima TNI ini.
Moeldoko menjelaskan, agar menjadi solusi yang baik, diperlukan kolaborasi dengan berbagai pihak. Dunia pendidikan, lembaga riset dan development, social enterprise, pebisnis, dan lainnya.
"HKTI mengembangkan pertanian tidak cukup di on-farming tapi bagaimana setelah on-farming itu, yaitu mengembangkan sektor off farming. HKTI membantu memasarkan, mengemas, dan lainnya. HKTI juga menyediakan off-taker untuk produk pertanian," papar Moeldoko.
HKTI juga sudah mengembangkan bibit padi varietas M70D dan M400. M70D 7,4 ton per hektar. Varietas M400 hasilnya hanpir 11 ton per hektar dan rata ton per hektar bila menerapkan sistem operasi prosedur (SOP) yang baik.
"HKTI juga punya pupuk organik. Dengan pemanfaatan pupuk ini tanah rusak dan ekosostem berjalan. Saat ini di sawah tidak lagi ada cacing, kodok, ular, yang ada hanya satu, tikus. Kita kembalikan ekosistem tersebut. HKTI juga memiliki Brigade Anti Hama," tutur Moeldoko.
Moeldoko juga meminta HKTI melakukan pendampingan pada petani dengan transfer of technology (ToT), sehingga petani bisa menerapkan teknologi.
"Kami siap mitigasi dan mengatasi hama," ujar Moeldoko. (flo/jpnn)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko meminta agar HKTI bisa dirasakan kehadiran dan manfaatnya oleh rakyat.
Redaktur & Reporter : Natalia
- Bela Petani, HKTI Tolak Kebijakan Kemasan Rokok Polos Tanpa Merek
- Kebijakan Impor Beras Dinilai Efektif Jaga Stabilitas Harga
- Teknologi Inovatif Jadi Kunci Tingkatkan Produktivitas Padi di Lahan Sulfat Masam
- Ketua Dewan Pembina Jadi Presiden RI, HKTI Optimistis Petani Jadi Lebih Sejahtera
- Fadli Zon Gelar Rapimnas HKTI, Keputusannya Menangkan Prabowo-Gibran di Tiap Provinsi
- HKTI-KTNA Minta Masyarakat Tak Khawatir, Produksi Beras 2023 Surplus