Moeldoko Jawab Keluhan Petani Garam Desa Rawaurip, Begini
jpnn.com - JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut abrasi dan banjir rob yang terjadi di Desa Rawaurip, Pangenan, Cirebon, Jawa Barat, sudah berlangsung dua tahun terakhir.
Akibatnya, banyak petani garam yang mengeluh. Karena lahan pertanian mereka terendam air.
Menurut Moeldoko, abrasi dan rob terjadi karena lingkungan sekitar terutama bibir pantai mengalami kerusakan, sehingga tidak ada tanggul alami untuk mencegah air laut masuk ke area tambak garam.
“Memang salah satu yang dikeluhkan oleh petani saat saya berkunjung ke sana (desa Rawaurip) pada akhir tahun lalu yaitu soal abrasi dan rob."
"Kondisi lingkungan di bibir pantai rusak dan butuh revitalisasi,” ujar Moeldoko, di Jakarta, Kamis (25/8).
Sebagai informasi, Moeldoko melakukan kunjungan kerja di desa Rawaurip, Cirebon pada 8 Oktober 2021 lalu.
Moeldoko pada kesempatan itu mendengar berbagai keluhan petani garam.
Salah satunya soal abrasi dan rob.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menjawab keluhan petani garam Desa Rawaurip dengan kerja nyata, begini.
- Platform MDI Resmi Meluncur, Moeldoko: Jangan jadi Pemain Tanah Abang Terus
- Moeldoko: Kami Tidak Mendukung Mobil Hybrid dapat Subsidi, ya
- Tegas! Moeldoko Dukung Pemerintah Tidak Memberi Insentif Mobil Hybrid
- Simposium Internasional XVI PPI Dunia di Budapest Resmi Dibuka, Bahas Sejumlah Hal Penting
- Pesan Moeldoko untuk Percepatan Kebijakan Satu Peta
- Moeldoko Meyakini KPK Bisa Menangkap Harun Masiku dalam Waktu Dekat