Moeldoko Pengin Bangun Pabrik Baterai untuk Bus Listrik
Meski begitu, Moeldoko menyatakan, masih terdapat beberapa kendala yang dihadapi.
"Untuk membangun pabrik baterai itu kan isunya ada pada masalah limbah, faktor lingkungan. Kalau menurut saya, faktor limbah itu sebenarnya bisa dieliminasi. Caranya dengan standardisasi yang tinggi dan punya rasa tanggung jawab,” tambah Moeldoko.
Dia mengaku tidak ingin membangun pabrik baterai di Indonesia yang pada akhirnya menimbulkan masalah lingkungan.
“Jadi nanti harus ketat. Menjaga tanggung jawab sosial itu penting," papar Moeldoko.
Selain itu, kendala bahan material menjadi masalah lainnya. Logam yang menjadi bahan untuk membuat baterai kini masih sulit didapat.
"Semoga nanti ke depannya bila sudah berjalan, kami dapat mengembangkan pembuatan logam sendiri seperti yang sudah kami miliki di Bangka," tambah Moeldoko.
Dirinya menjelaskan, bahwa semua bisnis yang dia tekuni sangat berkaitan dengan sosial.
“Di pertanian, saya itu bukan untuk cari duit tapi bagaimana memikirkan tanah yang tadinya rusak menjadi bagus. Kedua, produktivitas yang rendah menjadi tinggi. Yang ketiga, itu yang saya tanam adalah organik sehat. Harapan kami, anak-anak kita ke depan, makan-makanan yang sehat. Nah, itu value sosial yang saya lakukan," pungkas Moeldoko.
PT Mobil Anak Bangsa (MAB) besutan Jenderal TNI (Purn) Moeldoko memiliki rencana lanjutan terkait bus listrik.
- SAG dan Piala Mas Bersinergi Produksi Bus Listrik dengan TKDN Tinggi
- Tak Mau Trans Semarang Disebut Cumi-cumi Darat, Yoyok Sukawi Tawarkan Bus Listrik
- Tesla Robovan, Bus Listrik yang Punya Tampilan Retro-Futuristik
- Platform MDI Resmi Meluncur, Moeldoko: Jangan jadi Pemain Tanah Abang Terus
- Baterai Terbaru Khusus Bus Listrik, Masa Pakainya Hingga 10 Tahun
- CATL Meluncurkan Baterai untuk Bus Listrik, Diklaim Bisa Dipakai Hingga 1,5 Juta Km