Moeldoko Pengin Tarik SYL ke Istana
jpnn.com, JAKARTA - Setelah mempekerjakan Ali Mochtar Ngabalin, kini giliran Syahrul Yasin Limpo yang ditawari Kantor Staf Kepresidenan (KSP) untuk bergabung.
Hanya saja, mantan gubernur Sulawesi Selatan ini belum memberikan jawaban atas tawaran yang disampaikan KSP. Syahrul menyebutkan dia ditawari bergabung ke KSP karena pengalamannya di bidang pemerintahan, sekaligus birokrat senior.
"Pak Moeldoko berharap saya bisa bantu input sistem KSP di bidang pemerintahan. Tapi karena saya orang partai NasDem, di bawah Ketum Pak Surya Paloh, itu belum saya jawab. Saya harus minta izin, arahan dari ketum," katanya melalui sambungan telepon, Jumat (3/8).
Politikus yang beken disapa dengan inisial SYL itu juga mengatakan, saat ini dirinya beratatus bacaleg NasDem daerah pemilihan Sulsel II. Partai mengharuskan dirinya ketika menjadi caleg, maka harus all out bertarung di Pemilu Legislatif 2019.
"Oleh karena itu tentu saja sepanjang ada rekomendasi (dari partai) tentu akan menjadi sebuah kehormatan (bergabung di KSP)," sebut SYL.
Mengenai jabatan yang ditawarkan KSP, apakah staf khusus atau staf ahli, mantan politikus Golkar ini belum mau berspekulasi. Yang jelas tawaran kepadanya untuk mempertajam program pemerintah dan melakukan monitoring.(fat/jpnn)
Setelah mempekerjakan Ali Mochtar Ngabalin, kini giliran Syahrul Yasin Limpo yang ditawari Kantor Staf Kepresidenan (KSP) untuk bergabung.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- KPK Dalami Aliran Uang Korupsi Pengadaan X-Ray kepada SYL
- Anak SYL Siap-siap Saja, KPK Bakal Bongkar Modus Pencucian Uang di Persidangan
- Polisi Tetapkan 2 Tersangka Pengeroyokan Kamerawan di Sidang SYL
- Usut Kasus Korupsi, KPK Panggil Putri dan Cucu SYL
- SYL Cuma Dibebankan Uang Pengganti Rp 16,4 Miliar, KPK Tak Puas
- Kombes Ade Ary: Kasus Pemukulan Kamerawan Saat Sidang SYL Ditangani Ditreskrimum