Moeldoko: Presiden Jokowi Sangat Terbuka, Tidak Pernah Pusing dengan Kritik
Padahal, tegas Moeldoko, dua hal tersebut sangat berbeda.
Selain itu, dia juga menyayangkan terdapat banyak pihak yang memprovokasi situasi apabila ada kritik yang disampaikan ke pemerintah.
"Banyak tokoh-tokoh kita yang tidak memberikan pendidikan terhadap mereka-mereka itu (pemberi kritik), justru terlibat di dalamnya untuk memperkeruh situasi. Janganlah seperti itu," ujarnya.
Moeldoko mengingatkan bahwa Presiden Jokowi merupakan orang tua yang perlu dihormati.
”Jangan sembarangan berbicara, jangan sembarangan menyampaikan sesuatu dalam bentuk kalimat atau dalam bentuk gambar, dan saya sering mengatakan jangan setelah itu minta maaf. Ini apa ini bangsa ini, berbuat sesuatu habis itu (setelah) adakan tindakan, minta maaf. Ini sungguh sangat tidak baik," tuturnya.
Moeldoko juga mengatakan jangan langsung menuding polisi bersikap represif, apabila kepolisian melakukan tindakan terhadap pihak-pihak yang diduga menyebarkan fitnah atau berbuat keonaran.
"Kalau ada yang dipanggil polisi jangan terus dimaknai tindakan. Bisa saja dibina dan seterusnya, agar tidak melakukan hal-hal tidak baik, kan, seperti itu. Jadi, jangan terus dijustifikasi represif dan seterusnya. Ini kadang kita hanya memahami kulitnya, tidak memahami dalamnya," ujar Moeldoko. (antara/jpnn)
Moeldoko menegaskan Presiden Jokowi tidak pernah pusing dengan kritik. Namun demikian, Moeldoko mengingatkan, supaya kritik disampaikan dengan cara yang beradab.
Redaktur & Reporter : Boy
- Pak Luhut Sudah ke Rumah Jokowi di Hari Pertama, Ada Kompol Syarif
- NasDem Menghormati Jika Jokowi Pilih Gabung PSI
- Hasil Survei Cigmark Tentang Ketua Wantimpres, Setia Darma: Jokowi Cocok dan Layak
- Apakah Jokowi Akan Bergabung dengan PSI? Begini Analisis Pakar
- Sinyal Jokowi Gabung PSI Makin Kuat, Golkar: Pasti Ada Hitungan Politik
- Pengamat Politik Sebut Wajar Jokowi Diunggulkan Jadi Ketua Wantimpres RI