Moeldoko Sebut Kubu Prabowo Goreng Isu, Seolah Jokowi Bohong
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional atau TKN Jokowi - Ma'ruf, Moeldoko, menilai tim sukses Prabowo Subianto - Sandaga Uni tak cerdas dalam memahami konteks pernyataan Capres 01 dalam debat capres kedua, Minggu malam (17/2).
Hal ini disampaikan Moeldoko saat dimintai respons terkait langkah pendukung Prabowo melaporkan Jokowi ke Bawaslu, gara-gara membocorkan jumlah lahan yang dikuasai mantan Danjen Kopassus tersebut.
"Masalah dilaporkan ke Bawaslu begini, kadang-kadang menyesatkan berita ini," ucap Moeldoko.
Padahal, lanjut mantan panglima TNI ini, konteksnya ketika itu Jokowi mengatakan ingin membagikan lahan ke masyarakat kecil, bukan kepada yang besar-besar. Sebagai contoh lahan luas yang dimiliki oleh Prabowo itu.
"Itu dalam konteks membikin contoh. Jadi enggak ada keianginan menyerang, ndak ada itu. Ini kadang-kadang tidak dimasukkan ke dalam konteks. Contoh lagi, menurut saya gak cerdas juga timnya itu, tentang apa itu, kebakaran hutan," ucap Moeldoko di Kantor Staf Presiden, Jakarta, Selasa (19/2).
BACA JUGA: Terungkap, Siapa yang Minta Jokowi Pegang Pulpen Saat Debat Capres
Soal kebakaran hutan dan lahan serta areal gambut, lanjut Moeldoko, capres petahana itu ingin mengatakan bahwa dalam tiga tahun terakhir kejadiannya relatif berkurang, atau tidak ada negara tetangga yang komplain.
"Maksudnya tidak ada lagi negara luar yang komplain, tidak ada lagi masyarakat Riau yang pakai masker, kesulitan karena asap," Moeldoko yang juga kepala KSP.
Moeldoko menuding kubu Prabowo sudah sering menggoreng isu untuk menciptakan opini seolah Jokowi bohong.
- DPP KNPI Dukung Gagasan Presiden Prabowo Tentang Penyederhanaan Sistem Pilkada
- Percepat Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Pergerakan Advokat Usulkan Pembentukan 2 Omnibus Law
- Bertemu Presiden Prabowo, Lalu Iqbal Bicara Potensi Provinsi NTB
- Qodari Sebut Prabowo Subianto Sosok Role Model Pendekar Pemberani
- PAN Sambut Positif Usul Prabowo soal Kepala Daerah Dipilih DPRD
- Kementrans Luncurkan Logo Baru, Begini Filosofinya