Moeldoko Sebut Lalat Politik, Maksudnya Siapa ya?
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mengomentari pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang meminta masyarakat tidak pesimistis dalam upaya keluar dari krisis Covid-19.
Moeldoko juga meminta semua pihak untuk tidak berpolemik, karena hanya akan berdampak negatif bagi penanggulangan pandemi COVID-19.
"Sekali lagi terhadap yang disampaikan Kepala Staf Kepresidenan itu benar, bahwa pemerintah tidak antikritik. Sebab kritik itu membangun dan memberi solusi, beda dengan nyinyir atau mengumbar pesimistis di kala kita perang melawan covid-19," ujar Rahmad dalam keterangannya, Minggu (11/7).
Rahmad menilai komentar bernada pesimistis dan nyinyir dapat mengalihkan fokus pemerintah dan masyarakat dalam mengalahkan covid-19.
Dia juga menyebut bersikap nyinyir merupakan perbuatan tidak terpuji karena dapat membelah rakyat dan melemahkan bangsa.
"Jadi, hentikan komentar dan pernyataan nyinyir yang hanya bertujuan untuk pencitraan serta kepentingan politik sempit. Sekarang saatnya bersatu menanggalkan perbedaan hingga kita menang melawan covid-19," ucapnya.
Politikus PDIP ini lebih lanjut mengatakan, hal yang dibutuhkan rakyat supaya mampu melewati ujian panjang Covid-19 adalah optimisme.
"Kemudian yakin, bahu-membahu, semangat, gotong-royong dalam melawan musuh tak terlihat yang bernama covid-19," ucapnya.
Moeldoko menyebut soal lalat politik, Rahmad dan Adi memprediksi pihak ini yang dimaksud.
- Isu COVID & Lab Wuhan Mencuat Lagi, China Gercep Membela Diri
- Sidang Tuntutan Korupsi APD Covid-19 di Sumut Ditunda, Ini Masalahnya
- Trump Bikin Gebrakan Hari Pertama, Langsung Teken Keppres agar AS Keluar dari WHO
- Kasus Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Ada yang Anak-anak
- PPI Apresiasi Kinerja Polri Karena Tahun Politik Kondusif & Responsif Aduan
- Perlu Political Will Prabowo untuk Menunda PPN 12 Persen Melalui APBNP