Moeldoko Serius Kembangkan Bus Listrik Karya Anak Bangsa
"Mereka sedang mencari perusahaan baterai paling cocok. Paling baik dulu (untuk diajak kerjasama). Saat ini baterai baru bikin sendiri," ungkap Moeldoko.
Menurut Moeldoko, kekurangan terbesar adalah lamanya pengisian daya baterai dari kosong hingga penuh yang memakan waktu dua sampai tiga jam.
Meoldoko yakin cara tersebut masih bisa dipercepat dengan perangkat fast charging.
"Kami sekarang masih dua setengah jam (sekali pengisian). Tapi itu bisa jalan kurang lebih sejauh 250-300 km. Ke depan harus lebih cepat proses pengisian daya listriknya," harap Moeldoko.
Moeldoko terlihat serius mengembangkan kendaraan listrik tersebut demi segera terealisasi mobil listrik nasional karya anak bangsa.
Selanjutnya, Moeldoko membuat sebuah progam yang memberikan hak saham kepada karyawan yang berkontribusi terhadap bus listrik tersebut.
"Saya harapkan (bus listrik) nanti itu menjadi miliknya anak bangsa. Makanya saya akan share (bagikan) lima persen (saham) akan saya berikan kepada anak Indonesia siapa pun yang bisa berkontribusi atas pengembangan mobil listrik ke depan. Mungkin bisa dari desain, lalu hal lain. Banyak yang bisa dikembangkan, dari suspensi, steering sistemnya dan lainnya. Lalu kelistrikan juga. Masih banyak yang diperlukan keterlibatan anak-anak kita ini," kata Moeldoko. (jos/jpnn)
Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) Moeldoko menilai bus bertenaga listrik produksi PT Mobil Anak Bangsa (MAB) yang diberi nama Maxvel pantas dibanggakan.
Redaktur & Reporter : Ragil
- SAG dan Piala Mas Bersinergi Produksi Bus Listrik dengan TKDN Tinggi
- Tak Mau Trans Semarang Disebut Cumi-cumi Darat, Yoyok Sukawi Tawarkan Bus Listrik
- Tesla Robovan, Bus Listrik yang Punya Tampilan Retro-Futuristik
- Platform MDI Resmi Meluncur, Moeldoko: Jangan jadi Pemain Tanah Abang Terus
- Baterai Terbaru Khusus Bus Listrik, Masa Pakainya Hingga 10 Tahun
- CATL Meluncurkan Baterai untuk Bus Listrik, Diklaim Bisa Dipakai Hingga 1,5 Juta Km