Mogok Dagang, Pedagang Sebut Kebijakan Daging Sapi Carut-marut
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris DPD APDI DKI Jakarta Tubagus Mufti Bangkit Sanjaya mengatakan seluruh pedagang daging berhenti berjualan selama lima hari sejak Senin (28/2) kemarin.
Mogok dagang ini tak hanya dilakukan pedagang daging di wilayah Jakarta, tetapi di Jawa Barat dan sekitarnya.
Menurut dia, mogok dagang ini dilakukan pedagang lantaran kebijakan pemerintah yang dinilai carut-marut dan abai terhadap pedagang kecil.
“Kebijakan pemerintah seringkali ramah kepada korporasi besar sehingga terjadi monopoli dan kartelisasi komoditi daging dan sapi,” ucap Mufti dalam keterangannya, Selasa (1/3).
Mufti menuturkan harga daging saat ini dinilai terlalu tinggi untuk dijual kepada konsumen yang daya belinya sangat rendah dan maksimal hanya dapat membeli dengan harga Rp 120 ribu per kilogram.
“Tetapi ironisnya pedagang harus mendapatkan harga HPP kurang lebih Rp 130.000 tentunya rugi. Dilematis kalau harus melihat breakdown modal para pedagang dan biaya-biaya operasional lainnya,” ujarnya.
Dia pun berharap agar daging sapi dapat disubsidi oleh pemerintah layaknya komoditas pangan lainnya.
“Agar masalah tuntas tidak terulang tiap tahunnya tanpa ada solusi konkret dan tepat juga solutif untuk para pedagang dan tentunya masyarakat,” tambah Mufti. (mcr4/jpnn)
Sekretaris DPD APDI DKI Jakarta Tubagus Mufti Bangkit Sanjaya mengatakan, seluruh pedagang daging berhenti berjualan selama lima hari
Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Ryana Aryadita Umasugi
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua