Mohan Tak Mau Spekulasi Soal Pertemuan Iqbal-Dinda dengan Ketum Golkar
Dalam konteks Pilgub NTB, Partai Golkar menurutnya pasti akan cermat dalam menentukan dukungan. Sebab baginya, dua kader Golkar yakni Suhaili dan Dinda merupakan kader senior di partai beringin.
"Ini kan tentu Golkar harus cermat dan harus betul-betul dengan pertimbangan yang matang. Kan ini ada dua kader Partai Golkar bertarung, mereka (Suhaili dan Dinda) kader senior yang memiliki jejak yang panjang di partai, mereka masih sama-sama berpeluang bertarung," katanya.
Menurut Wali Kota Mataram ini, Partai Golkar ingin mengambil peran yang determinan dalam menentukan siapa kepala daerah yang akan memimpin NTB lima tahun ke depan.
"Untuk memutuskan ini, tolok ukur-nya banyak sebelum memberi dukungan apakah ke Pak Suhaili atau Ibu Dinda. Partai Golkar ingin menang dan menjadi bagian dari kesuksesan politik di daerah. Kami ingin mengambil peran yang determinan terhadap lahirnya figur kepala daerah," ucapnya.
Mohan mengaku dalam waktu dekat Partai Golkar akan segera mengumumkan dukungan untuk Pilkada di NTB. Saat ini, DPP Partai Golkar tengah mengkaji hasil survei tahap dua yang telah rampung dilakukan.
"Perkiraan saya mungkin dua tiga hari ke depan atau paling telat satu pekan ke depan (diumumkan). Hasil survei kedua dari Pollmark sudah keluar, sekarang sedang dilakukan asesmen di DPP. Ini akan jadi variabel yang penting dalam memutuskan komposisi dukungan kepala daerah," kata Mohan. (Antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Mohan tak mau berspekulasi soal pertemuan Lalu Muhammad Iqbal-Indah Dhamayanti dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Redaktur & Reporter : Kennorton Girsang
- Transaksi Modal dan Finansial Melonjak, Neraca Pembayaran Indonesia Surplus
- Survei CNN: Tonny Uloli-Marten Taha Ungguli 3 Rivalnya di Pilgub Gorontalo
- Warga Temanggung Minta PJ Bupati Tak Cawe-Cawe di Pilkada
- Ahmad Ali Diduga Sogok Rakyat dengan Sembako, Reaksi Pengamat Menohok
- Mesin Betawi Penggerak Anies-Sandi Bekerja Untuk Memenangkan RIDO
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati