Mohon Bersabar, Rupiah Kembali Terpukul oleh Dolar AS
jpnn.com, JAKARTA - Nilai tukar rupiah kembali terpukul seiring penguatan dolar AS atas sekeranjang mata uang utama, imbas harga minyak dunia yang anjlok.
Pada Selasa (21/4) pagi, rupiah melemah 137 poin atau 0,89 persen menjadi Rp15.550 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.413 per dolar AS.
"Sentimen negatif membayangi pergerakan harga aset berisiko pagi ini. Indeks saham Asia terlihat tertekan," kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa.
Menurut Ariston, tertekannya aset berisiko karena penurunan harga minyak AS untuk kontrak Mei yang akan kadaluwarsa hari ini.
Pada perdagangan semalam, harga minyak turun di bawah nol dolar AS karena banyak trader menolak menerima pengiriman minyak fisik akibat tidak adanya tempat penyimpanan yang kosong.
"Penurunan ini mengindikasikan ekonomi global masih tertekan karena wabah corona, sehingga kebutuhan minyak mentah sebagai sumber energi jauh berkurang," ujar Ariston.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) turun hingga ke zona negatif untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Produsen minyak Amerika telah kehabisan tempat untuk menampung minyak akibat kelebihan suplai yang disebabkan turunnya permintaan akibat terdampak pandemi.
Nilai tukar rupiah kembali terpukul seiring penguatan dolar AS atas sekeranjang mata uang utama, imbas harga minyak dunia yang anjlok.
- Rupiah Anjlok Lagi, Per USD Tembus Rp 16.313
- Pemerintah Fokus Menjaga Aliran Investasi untuk Pembangunan Masa Depan
- Nilai Tukar Rupiah Masih Lebih Baik dari Mata Uang Negara Lain
- Alhamdulillah, Ada Kabar Baik dari Kurs Rupiah Hari Ini
- Erick Thohir Tegaskan Arahan Kepada BUMN Beli Dolar AS Sesuai Kebutuhan, Bukan Memborong!
- Bamsoet Minta Pemerintah Antisipasi Melemahnya Nilai Tukar Rupiah