Mohon Doa Restu Melalui Wawancara Televisi

Mohon Doa Restu Melalui Wawancara Televisi
ARTY ARDHILA. Pembawa Baki Bendera Dalam Upacara Detik-Detik Proklamasi ini adalah Siswi SMA N I Bengkalis Riau. Bercita-Cita Menjadi Dokter, Mengaku Harus ketika mendengar Dentuman Meriam. FOTO :Agus Srimodin/jpnn
Membawa Baki dalam pasukan paskibraka memiliki kebanggaan tersendiri. Karena, dengan membawa Baki bendera itu, Arty bisa berhadapan langsung dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang kala itu bertindak sebagai sebagai inspektur upacara. Ia pula yang menerima duplikat Bendera Pusaka untuk dikibarkan pada upacara detik-detik proklamasi yang diselenggarakan setiap tanggal 17 Agustus tersebut."Sungguh ini merupakan kesempatan yang tidak pernah saya duga sebelumnya," Arty menegaskan.

Ujia berat itu kini telah diselesaikan dengan baik oleh Arty. Apalagi,proses seleksi menjadi anggota Paskibraka itu bukan seperti meniup sebuah lilin. Tetapi, semua peserta diseleksi di sekolah, kabupaten, lalu provinsi. Setelah dikarantina sekitar tiga minggu di Cibubur, Jakarta Timur, sebanyak 66 siswa terbaik utusan dari seluruh Indonesia itu digembleng oleh para purna parkibraka dan petugas.

Gadis berdialek melayu itu mempunyai segudang prestasi, antara lain marching band dan Bujang Dara Riau (putra-puteri Riau). “Arty ingin jadi dokter. Mohon doanya ya, insyaallah tercapai,” kata putri Idham itu sambil membenahi peci hitamnya.

Keharuan dirasakan pula oleh seluruh anggota Paskibraka. Sebut saja pengakuan Meirisa Indah Pratiwi dari Kalimantan Timur dan Agung Saputra dari Sumatera Selatan. Meirisa merasa bangga bisa bertemu langsung dan bersalaman dengan Presiden SBY. Begitu pula dirasakan oleh Agung. “Kami sangat bangga, apalagi kesempatan ini hanya terjadi seumur hidup sekali, alhamdulillah, kak,” katanya.

JAKARTA - Upacara detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke 65 di Istana Negara  benar-benar menjadi hari istimewa bagi Arty Ardhila, Siswi SMA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News