Mohon Perhatian, Sulsel Berduka Kota Masamba Luluh Lantak
Banjir bandang diduga diakibatkan curah hujan yang sangat tinggi sejak 12 Juli 2020 di wilayah kabupaten setempat, khususnya wilayah pegunungan.
Kronologis kejadian, sekitar pukul 20.15 WITA, volume air di bantaran Sungai Masamba naik dan menggenangi pemukiman warga.
Setelah beberapa menit, air tiba-tiba surut sehingga beberapa warga yang rumahnya berada di sekitar bantaran sungai, kembali ke rumah berniat untuk membersihkan sampah yang masuk ke dalam rumah.
Namun pada pukul 21.00 WITA, volume air kembali naik dengan ketinggian kurang lebih 400 centimeter yang membawa material kayu dan lumpur, sehingga mengakibatkan beberapa orang warga yang berada di sekitar bantaran sungai terjebak di dalam rumahnya. Sekitar pukul 01.05 WITA, volume air berangsur-angsur surut.
Kejadian itu mengakibatkan dua orang meninggal dunia, diketahui atas nama Gandi umur 35 tahun, pekerjaan pimpinan FIF Toraja, Alamat Dusun Pontaden Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Kabupaten.
Kemudian Askar alias Arkam, umur 35 th, pekerjaan Swasta, Alamat Dusun Pontaden Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba, Lutra.
Sedangkan korban hilang tujuh orang, semuanya warga Dusun Pontaden, Kelurahan Bone Tua, Kecamatan Masamba.
Sementara untuk kerugian materil, masih didata karena puluhan rumah ikut terbawa arus dan tertimbun lumpur dari material banjir.
Kota Masamba, Luwu Utara, Sulawesi Selatan berduka. Kota yang tadinya cukup ramai langsung luluh lantak tersapu banjir bandang, Senin (13/7) sekira pukul 20.15 WITA.
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Banjir Bandang Melanda Sejumlah Desa di Wilayah Selatan Karawang
- Banjir Bandang di Banjaran, 500 KK Terdampak, Bey Minta Warga Waspada Cuaca Ekstrem
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang di Banjaran, Evakuasi Sempat Terkendala
- Banjir Bandang di Bangladesh Sudah Menewaskan 52 Orang
- Banjir Bandang di Ternate Menewaskan 16 Warga, 3 Masih Dicari