Momen Beli dan Tata Ulang Portofolio
jpnn.com - JAKARTA - Situasi pasar saham Indonesia sedang muram terutama setelah akhir pekan kemarin kembali terkoreksi sebesar 1,029 persen meninggalkan level psikologis 5.000 ke level 4.949,346. Secara teknikal, potensi rebound di awal pekan ini terbuka lebar terlebih bursa saham Amerika Serikat (AS) akhir pekan kemarin juga berhasil rebound ke zona hijau.
Pengamat Pasar Modal, Leo Herlambang, mengatakan situasi pasar sekarang harus dilihat secara realistis. Termasuk dalam menilai hengkangnya sebagian dana investor asing belakangan ini. "(Investor) asing masuk sudah besar jumlahnya. Tapi juga membawa ekspektasi yang besar, salah satunya terhadap efek Jokowi," ungkapnya kepada Jawa Pos, Minggu (5/10).
Namun tidak lama setelah Jokowi terpilih pasar global cenderung negatif, terutama sejak tiga pekan terakhir ini. Khusus di Indonesia, situasinya bersamaan dengan pertarungan politik yang kian gaduh. "Tapi bukan hanya faktor pertarungan politik itu saja. Dolar Amerika Serikat (USD) kebetulan juga sedang menguat hampir ke seluruh mata uang," ulasnya.
Belum lagi Indonesia masih tertekan defisit neraca transaksi berjalan yang sampai saat ini belum ada obat mujarabnya. Maka investor asing di pasar modal Indonesia terkena dua pukulan telak; dari pelemahan nilai tukar Rupiah dan dari penurunan harga saham yang koreksinya semakin menjadi dalam kondisi kisruh politik saat ini.
Di luar itu, Leo melihat ada indikasi lain yang membuat banyak harga saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) terkoreksi cukup dalam terutama saham-saham blue chip. "Ada indikasi banyak investor yang terkena force sale (jual paksa) karena menggunakan fasilitas margin. Sehingga saya lihat banyak saham yang turunnya tidak wajar. Banyak saham blue chip juga turunnya tidak wajar. Sehinga mungkin ini proses cepat-cepatan keluar (dari pasar)," ucap praktisi Universitas Airlangga (Unair) ini.
Secara teknikal, Leo meyakini market akan rebound terutama dalam tiga hari di awal pekan ini. Meskipun setelah itu disarankan untuk mengamati khawatir rebound yang terjadi sekadar pura-pura saja.
"Reboundnya tidak banyak, masih di kisaran 5.000an. Setelah itu, orang kan butuh konfirmasi karena pasar ini juga butuh psikologis. Setelah rebound, sebaiknya cek lagi posisi portofolio, ditata lagi," sarannya. Leo menilai awal pekan ini momen tepat untuk melakukan aksi beli dan setelah itu amati situasi.