Momen Rebut Simpati
Jumat, 12 Oktober 2012 – 16:28 WIB
"Bagi kami, jumlah penonton seperti itu sudah merupakan kemenangan kecil. Kami hanyalah negara dengan penduduk 32 ribu jiwa, jadi kalau semua penduduk kami menonton di Wembley, stadion ini masih terasa kosong," kata Giampaolo Mazza, pelatih San Marino kepada AP.
Baca Juga:
Mazza menjelaskan, biasanya pertandingan San Marino hanya ditonton ratusan orang. "Kami mengetahui siapa saja yang menonton pertandingan, karena negara kami kecil dan orangnya saling mengenal," kata Mazza.
Dengan rekor tak pernah menang dalam laga kompetitif selama 22 tahun, sepertinya keterlaluan bila Inggris sampai tertahan. Tetapi, San Marino juga punya memori manis dengan Inggris. Mereka menggagalkan Inggris tampil di Piala Dunia 1994.
Ketika itu, gol cepat Davide Gualtieri pada menit kedelapan membuat Inggris terkejut. Mereka akhirnya menang 7-1 saat itu. Masalahnya, untuk lolos ke Piala Dunia 1994, mereka butuh kemenangan dengan selisih delapan gol.
LONDON - San Marino jelas bukan lawan sepadan buat Inggris. Inilah kesempatan Three Lions, julukan Inggris, untuk membuat berita positif setelah
BERITA TERKAIT
- SDUT Bumi Kartini Jepara Hattrick Gelar Juara KU 12, SDN Jambean 02 Pati Rebut Kembali Podium Tertinggi
- BNI Berperan dalam Membantu Atlet Bulu Tangkis Indonesia Ukir Sejarah di Kancah Global
- Pertamina Konsisten Mendukung Ajang MotoGP di Indonesia dalam 3 Tahun Terakhir
- Pupuk Indonesia Berkontribusi pada Olahraga Angkat Besi, Hasilkan Medali Emas Olimpiade
- Sprint MotoGP Indonesia Penuh Drama, Martin Tumbang, Pecco Juara, Marquez Ketiga
- Live Streaming Sprint MotoGP Indonesia 2024 & Starting Grid