Momentum Akhir Tahun: Waspada Aksi Teror
Oleh: Stanislaus Riyanta - Analis Intelijen dan Terorisme
Di Banten, Densus 88 membekuk petinggi JI bernama AZ alias Ahyar yang merupakan ketua Qoid Qodimah (pimpinan tingkat kabupaten) JI pada Minggu (8/11/2020) di Rangkasbitung Lebak Banten.
Selanjutnya pada Rabu (18/11/2020) Densus 88 menangkap jaringan JI berinisial AYR. di Bogor. Di Klaten (13/11/2020), terduga teroris dengan inisial S alias AS ditangkap Densus 88. S alias AS adalah kandidat amir JI pasca Para Wijayanto tertangkap pada 2019. Pada Senin (30/11/2020) Densus 88 juga menangkap seorang yang terlibat jaringan JI di Palembang.
Rangkaian penangkapan jaringan teror JI yang berafiliasi dengan AL Qaeda dan aksi teror di Sigi oleh kelompok MIT yang berafiliasi dengan ISIS menunjukkan bahwa potensi terorisme saat ini menguat.
Berbagai rangkaian penangkapan akan memicu aksi balasan dan kebutuhan eksistensi. Kelompok teroris tidak mau dianggap lemah atau kalah, sehingga mereka akan melakukan aksi pasca kelompoknya mendapat tekanan.
Eksistensi ini biasanya diwujudkan dengan aksi-aksi teror yang tentu akan menjadi pemberitaan sehingga terfasilitasi kebutuhan untuk propagandanya.
Aksi kelompok MIT di Sigi juga dimungkinkan sebagai kebutuhan eksistensi pasca dua anggotanya ditembak oleh Satgas Tinombala di Kabupaten Parigi Moutong pertengahan November 2020. Selain memang kebutuhan untuk memperoleh logistik dari masyarakat dengan cara kekerasan, maka aksi di Sigi dapat dinilai sebagai aksi untuk memenuhi kebutuhan eksistensi, balas dendam dan operasi logistik dari kelompok MIT Ali Kalora.
Daftar aksi teror yang terjadi pada mejelang natal hingga tahun baru sudah cukup panjang, begitu juga jumlah korbannya. Hal ini menunjukkan bahwa momentum natal dan tahun baru merupakan salah satu waktu favorit bagi kelompok teroris di Indonesia untuk beraksi.
Diperkuat dengan fenomena akhir-akhir ini yang terjadi seperti rangkaian penangkapan kelompok teroris JI yang mulai bangkit kembali setelah surut beberapa lama pasca kematian Osama Bin Laden, dan aksi teror yang dilakukan oleh kelompok MIT di Sulteng menunjukkan bahwa perlu kewaspadaan terkait ancaman terorisme pada akhir tahun ini.
Kelompok teroris di Indonesia saat ini yang eksis adalah kelompok yang berafiliasi dengan ISIS seperti JAD dan MIT, dan kelompok yang berafiliasi dengan AL Qaeda seperti Al-Jamaah Al-Islamiyyah (JI) yang sebelumnya sempat surut dan sekarang mulai bangkit
- Permintaan Pakar Intelijen Kepada TNI-Polri Terkait Kunjungan Presiden Prabowo ke Luar Negeri
- Pengamat Dukung Langkah BNPT Optimalkan Pencegahan Teror Menjelang Lebaran
- Kapolri Antisipasi Dampak Perang Israel-Palestina Terhadap Aksi Teror di Indonesia
- BNPT Mengeklaim Aksi Terorisme Turun 89 Persen, Sahroni: Tetap Waspada
- Bom Rakitan yang Ditemukan Bagian dari Aksi Teror? Begini Penjelasan Polda
- Pria Berparang Satroni 2 Gereja, Pendeta Jadi Sasaran, Banjir Darah