Pilgub Jatim
Momentum Gus Ipul di Peringatan Hari Lahir Pancasila
Seperti di Demokrat, Gus Ipul dan Halim beserta rombongan melakukan pertemuan awal terlebih dahulu di ruang rapat lantai 2. Namun, kali ini pertemuan bersifat terbuka.
Kusnadi sebagai calon paling potensial dari PDI Perjuangan juga mendaftar untuk kursi cawagub. ”Kan tidak enak kalau sama-sama daftar jadi cagub,” tuturnya.
PDI Perjuangan pun positif mendukung Gus Ipul untuk menghilangkan kata ”wakil” yang masih disandangnya sekarang. ”Pilihannya kan dua, mau nerus jadi cagub atau mundur sekalian. Karena mau nerus, ya kami akan ikut berjuang,” lanjut Kusnadi.
Halim juga meminta kesediaan PDIP untuk mempersiapkan kader terbaik sebagai wakil bagi Gus Ipul.
Selaku pendamping, Halim juga meminta kesediaan PDIP untuk menyediakan kader terbaiknya sebagai wakil bagi Gus Ipul. Kedua pihak mengharapkan ”perkawinan” antara merah dan hijau yang mereka jalin menjadi satu ikatan yang sah pada pilgub mendatang.
”Kami akan merapatkan barisan untuk memberi contoh demokrasi yang sesungguhnya,” paparnya.
Gus Ipul dan Kusnadi kemudian bersama-sama mengambil formulir di lantai 1 kantor DPD PDIP Jatim. Seperti yang diumumkan PDIP sebelumnya, dibutuhkan Rp 100 juta untuk mendaftarkan diri sebagai calon lewat partai berlambang moncong putih itu. Namun, Kusnadi berdalih, angka tersebut sudah sesuai dengan kebutuhan kampanye calon kandidat ke depan.
Meski sudah mendapat dukungan tiga partai, Gus Ipul menyatakan masih akan melakukan komunikasi dengan partai lain.
Bertepatan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila, Kamis (1/6), bakal calon gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf melakukan safari politik.
- Pertebal Dukungan ke Luluk-Lukman, Sukarelawan Cantiq Surabaya Gelar Konvoi
- Ingin Pembangunan Jatim Dilanjutkan, Kaesang Dukung Khofifah-Emil
- Relasi Siap Menangkan Wahyu-Ali dan Khofifah-Emil di Kota Malang
- Hasto Klaim Program Infrastruktur Risma-Gus Hans yang Dibutuhkan Warga Jatim
- Debat Ketiga Pilgub Jatim Bertema Pembangunan Infrastruktur
- Mensos Temukan 1 Keluarga Penyandang Disabilitas di Surabaya Tak Terima PKH