Momentum PPP Masuk ke Kubu Jokowi-JK

Momentum PPP Masuk ke Kubu Jokowi-JK
Momentum PPP Masuk ke Kubu Jokowi-JK

jpnn.com -  JAKARTA – Setelah melengserkan Suryadharma Ali (SDA) dari kursi ketua umum,  Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan Menggelar Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) pada 23-24 September 2014 di Serang, Banten.

Salah satu agenda mukernas adalah membahas arah politik partai berlambang Ka’bah itu pascaberakhirnya masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Manuver politik arus bawah partai berlambang Kakbah ini ditengarai sebagai strategi untuk masuk dalam barisan koalisi Joko Widodo-Jusuf Kalla sebagai  penguasa pemerintahan untuk lima tahun kedepan.

Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Toto Sugiarto, mengatakan hal tersebut  saat mengomentari kisruh di PPP.

“Saya menilai pemecatan itu jadi pintu masuk bagi terbentuknya struktur baru yang bisa membawa gerbong partai ke pemerintah Jokowi-JK,” kata Toto Sugiarto ketika dihubungi INDOPOS (Grup JPNN), Kamis (11/9).
 
Toto menjelaskan, peluang itu begitu terbuka, sebab kedua belah pihak saling membutuhkan. Pemerintahan Jokowi butuh tambahan dukungan di parlemen, sementara, bagi PPP menurutnya pasti akan lebih nyaman jika tergabung dalam koalisi pemerintah.

“Karena bagaimana pun akan lebih menarik jika ada di pemerintahan daripada oposisi,” ujarnya.
 
Hal yang menentukan kedepannya, lanjut Toto, adalah bagaimana komunikasi yang dibangun antara PDIP selaku partai utama pendukung Jokowi-JK dengan PPP. Selain itu, bergabung atau tidaknya PPP juga akan ditentukan oleh siapa yang memimpin PPP kedepannya.
 
“Ditunjuknya Emron Pangkapi sebagai Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP adalah sinyal tersendiri akan merapatnya PPP ke Jokowi-JK. Apalagi, jika dalam Mukernas 23-24 September mendatang yang bersangkutan dikukuhkan sebagai ketua umum. Padahal Emron dikenal cukup berseberangan dengan Suryadharma Ali. Peluang PPP keluar dari Koalisi Merah Putih sangat terbuka,” tandasnya.
 
Sebagaimana diketahui, Emron yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PPP itu, merupakan orang yang sangat kritis terhadap sikap PPP yang mendukung pasangan Prabowo-Hatta dalam pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2014.
 
Emron Pangkapi mengatakan, Mukernas PPP 23-24 September mendatang akan membahas sikap politik PPP dalam pemerintahan mendatang. Dia mengatakan, hingga kini PPP masih solid berada dalam Koalisi Merah Putih. Hanya saja, dia tidak bisa memprediksi bagaimana dinamika yang akan terjadi dalam mukernas nantinya.

“Dan jika mukernas sudah memutuskan apakah tetap atau berubah dukungan, maka seluruh kader tanpa terkecuali harus menghormati,” kata Emron dalam konferensi pers di Jakarta.
 
Sebelumnya, Rapat Pengurus Harian DPP PPP pada Rabu (10/9) dini hari secara resmi memutuskan memberhentikan Suryadharma Ali (SDA) dari jabatan Ketum PPP. Rapat berujung keluarnya keputusan pemecatan, setelah desakan mundur dari sejumlah pengurus dalam forum tersebut tidak diindahkan SDA.

Mantan Menteri Agama yang tengah berstatus tersangka kasus korupsi penyelenggaraan haji itu dipecat lantaran dianggap melanggar anggaran rumah tangga (ART) partai, yakni melakukan perbuatan tercela yang merugikan nama baik partai.
 
“Untuk menghindari 'mudarot' yang lebih besar, maka DPP PPP menghentikan pak Suryadharma Ali dan menggantikannya dengan pak Emron Pangkapi,” kata Sekjen DPP PPP, M Romahurmuziy, Rabu malam.
 
Dalam rapat yang dihadiri pimpinan majelis pakar, majelis pertimbangan, majelis syariah, dan mahkamah partai PPP itu, hanya lima orang yang tidak sepakat atas keputusan pemecatan terhadap SDA, yakni SDA sendiri, Dimyati Natakusumah, Epyardi Asda, Fernita Darwis, dan Saefullah Tamliha. (dms)


 JAKARTA – Setelah melengserkan Suryadharma Ali (SDA) dari kursi ketua umum,  Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan Menggelar Musyawarah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News