Momentum Tol
Oleh: Dahlan Iskan
Waktu di SMPN 5 Yogyakarta, Pramusinto satu bangku dengan Anies Baswedan. Di SMAN 8 Delayota, Yogyakarta dia sekelas dengan Kapolri Jenderal Polisi Drs Listyo Sigit Prabowo, MSi.
Lalu dia kuliah S1 akuntansi di UII dan S2 MM di Universitas Andalas, Padang. Yakni saat dia mendapat penugasan PT Wijaya Karya di wilayah Sumatera.
Proyek yang dia ikuti adalah pembangunan PLTU Ombilin, pembangunan jalan Solok, terowongan danau Singkarak, bypass Bukittinggi, rel kereta api Teluk Bayur - Sawahlunto dan pengendalian banjir di Padang. Termasuk proyek di Semen Padang.
"Kalau 10 doktor baru semestinya bisa lahir dari proyek ini. Banyak sekali penemuan baru di sini," ujar Pramusinto.
"Kemampuan rekan-rekan kontraktor sekarang ini sudah selevel doktor. Mereka menemukan metode kerja baru, teori baru, alat baru, sistem baru," ujar Pramusinto.
Rest area terindah itu nanti luasnya bisa lebih 50 hektare. Menjorok ke laut. Bisa merangkap hotel dan arena apa saja. Semoga tidak akan menjadi seperti umumnya rest area sekarang. Mulai lusuh. Kotor. Tidak terawat.
Lalu apa yang bisa dilihat di selatan jalan?
Ribuan hektare air genangan (rob) akan hilang. Tanah baru yang luasnya ribuan hektare muncul. Tanpa bangunan. Tanpa pohon. Tanpa pagar pembatas.