Monash Uni Terbitkan Buku Terlengkap Yang Memuat Semua Karya Kartini
Editor dan penterjemah buku Kartini terbaru, Joost Cote mengatakan buku yang diluncurkan hari Kamis (30/4/2015) di Melbourne berjudul Kartini: The Complete Writings: 1898-1904 merupakan buku terlengkap yang pernah memuat seluruh karya yang pernah dibuat oleh Kartini.
"Selama 100 tahun terakhir, sudah banyak buku yang ditulis mengenai Kartini dalam berbagai bahasa. Bahasa Indonesia, Belanda, Inggris dan yang lainnya. Namun buku ini saya bisa mengatakan merupakan buku yang memuat seluruh karya Kartini yang pernah dibuatnya." kata Cote di Kampus Monash University Caulfield.
Konsul Jenderal Indonesia untuk Victoria dan Tasmania Dewi Savitri Wahab dengan resmi meluncurkan buku Kartini ini dengan dua buku lainnya mengenai Indonesia di depan sekitar 70 orang hadirin.
Kedua buku tersebut adalah Javanese Grammar for Students: A Graded Introduction, edisi ketiga oleh Stuart Robson dan Performing Contemporary Indonesia: Celebrating Identity, Constructing Community yang diedit oleh Barbara Hatley.
Joost Cote (berdiri dua dari kiri) menjelaskan buku Kartini yang dieditnya.
Joost Cote yang sebelum pensiun menjadi Dosen Bahasa Indonesia di Monash University Melbourne adalah ahli mengenai Kartini. Sebelum buku terbaru ini, Cote sudah pernah menulis tiga buku mengenai Kartini.
"Buku yang diterbitkan oleh Monash ini tidak saja berisi seluruh 140 surat yang pernah ditulis Kartini untuk para sahabat penanya di Belanda, juga berisi 4 cerita pendek, 3 memoranda, dan 2 artikel keilmuan serius." kata Cote sambil menambahkan bahwa Kartini adalah wanita Indonesia pertama yang menulis artikel jurnal serius yang dimuat oleh jurnal di Belanda.
Ketika diminta untuk menggambarkan Kartini dalam lima kata oleh pewawancaranya Yacinta Kurniasih dari Monash, dalam acara peluncuran buku tersebut, Coote mengatakan bahwa hal yang paling pertama adalah bahwa Kartini adalah penulis.
Editor dan penterjemah buku Kartini terbaru, Joost Cote mengatakan buku yang diluncurkan hari Kamis (30/4/2015) di Melbourne berjudul Kartini: The
- Seratus Hari Pemerintahan Prabowo: Gaya Komunikasinya Menuai Kritik
- Dunia Hari Ini: Titik Api Baru Berkobar di Los Angeles, 19.000 Orang Dievakuasi
- Australia Menyelidiki Gelombang Kapal Pencuri Ikan dari Indonesia
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Mulai Mendeportasi Imigran Tak Berdokumen
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat