Monash Uni Terbitkan Buku Terlengkap Yang Memuat Semua Karya Kartini
"Yang lain dia adalah feminist, tokoh pendidikan, penuh perhatian dengan nasionalisme, dan mungkin yang tidak banyak disinggung orang dia juga pendidik bagi warga Belanda yang ketika itu menjadi penjajah di Indonesia." tambah Cote dalam acara yang dihadiri oleh wartawan ABC L. Sastra Wijaya tersebut.
Buku Kartini terbaru ini diterbitkan oleh Monash University.
Selain Joos Cote, dua buku lain yang diluncurkan hari Kamis malam juga dihadiri oleh para pengarangnya.
Stuart Robson yang sekarang juga pensiun dari posisinya mengajar di Universitas Monash menjelaskan buku tata bahasa mengenai bahasa Jawa yang ditulisnya.
Ketika ditanya apakah perhatian mengenai bahasa Jawa di Indonesia sekarang ini semakin menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, Robson mengatakan bahwa setelah masa reformasi di Indonesia dan juga otonomi daerah, perhatian mengenai bahasa Jawa tampaknya semakin meningkat.
"Kalau kita lihat misalnya di Jawa Tengah, sudah ada perintah dari Gubernurnya agar setiap hari Jumat, warga di daerah tersebut berbicara dalam bahasa Jawa. Juga kita lihat di beberapa daerah ada usaha untuk menulis nama dalam bahasa Jawa, selain juga bahasa Indonesia." kata Robson, yang sebelumnya menjadi salah seorang yang terlibat dalam penerbitan buku terkenal, Kamus Bahasa Jawa-Inggris bersama pastor Zoetmulder di tahun 1982, kamus pertama yang pernah diterbitkan mengenai kedua bahasa tersebut.
Editor dan penterjemah buku Kartini terbaru, Joost Cote mengatakan buku yang diluncurkan hari Kamis (30/4/2015) di Melbourne berjudul Kartini: The
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Seratus Hari Pemerintahan Prabowo: Gaya Komunikasinya Menuai Kritik
- Dunia Hari Ini: Titik Api Baru Berkobar di Los Angeles, 19.000 Orang Dievakuasi
- Australia Menyelidiki Gelombang Kapal Pencuri Ikan dari Indonesia
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Mulai Mendeportasi Imigran Tak Berdokumen
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat