Mondok di Pesantren: Santri Dibimbing Sesuai Bakat dan Minat
jpnn.com - JPNN.com SURABAYA - Jika ada murid yang tidak menguasai kompetensi yang ditargetkan, maka guru pendamping inilah yang mendapatkan teguran keras, bukan muridnya.
Maka para guru pendamping berlomba memotivasi para murid gemar belajar dan didampingi hingga mereka berkompeten.
Pada awal tahun ketiga, kegiatan ini lebih ditekankan, saat mereka harus menyiapkan diri menghadapi Ujian Nasional (UN) dan seleksi masuk sekolah yang lebih tinggi.
Bagi mereka yang menginginkan masuk ke PT (perguruan tinggi) tertentu, semua berkas diurus oleh pesantren sejak pendaftaran hingga benar-benar mereka diterima.
Santri tidak diperbolehkan kembali ke rumah orang tua masing-masing. Meskipun santri sudah dinyatakan lulus sekolah, sebelum mereka dipastikan mendapat tempat untuk melanjutkan studi.
“Selama satu bulan full, santri diberi try out persiapan masuk PT. Mau kemana? Mau keluar negeri atau dalam negeri, akan kami dukung dengan materi-materi pembelajaran,” jelas dia.
Selanjutnya yakni strategi diferensiasi produk pesantren. Hal itu karena tidak semua siswa memiliki kompetensi dan minat yang sama.
“Agar mereka tertarik memilih sekolah sesuai dengan minat dan kemampuannya, maka diberikan pilihan produk yang beragam. Ini semacam strategi marketing,” jelas dia.
JPNN.com SURABAYA - Jika ada murid yang tidak menguasai kompetensi yang ditargetkan, maka guru pendamping inilah yang mendapatkan teguran keras,
- Mengenal Veve, Sosok Dosen yang Menginspirasi Generasi Muda
- Ribuan Siswa Sekolah Tiga Bahasa Berlaga dalam Porseni PERSTIBI II 2024
- Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat, Mendikdasmen Abdul Mu'ti Gandeng Mendagri
- Penjelasan BKN soal Ribuan Akun Honorer TMS Tereset Saat Pendaftaran PPPK Tahap 2
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer