Monoloyo
Oleh Dhimam Abror Djuraid
jpnn.com - Biasanya, Presiden Jokowi berbicara yang manis-manis di acara TNI-Polri. Namun, Selasa (1/3) Jokowi bicara dengan nada tinggi dan terdengar geram.
Jokowi geram karena mengetahui ada beberapa prajurit TNI menolak pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dari Jakarta ke Kalimantan Timur.
Rupanya Jokowi mengintip WhatsApp Group (WAG) para pimpinan TNI dan Polri, dan karena itu tahu bahwa ada tentara maupun polisi yang tidak setuju dengan proyek eksodus ibu kota negara. Jokowi gusar dan menegur para pimpinan TNI dan Polri.
Berpidato dalam pembukaan Rapimnas TNI-Polri di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jokowi berbicara dengan nada tinggi dan gestur dan mimik menahan emosi.
Acara itu dihadiri semua pimpinan nasional, seperti Ketua MPR Bambang Soesatyo, Ketua DPR Puan Maharani, Ketua Mahkamah Agung Muhammad Syarifuddin, dan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman.
Di awal pidatonya, Jokowi terlihat semringah melihat kinerja TNI-Polri yang bagus, terutama dalam hal penanganan bencana, penanganan pandemi Covid-19, hingga percepatan vaksinasi di seluruh daerah. Akan tetapi, beberapa saat kemudian nada bicaranya mulai menanjak ketika berbicara mengenai kedisiplinan prajurit TNI dan Polri.
"TNI dan Polri harus mulai berbenah," kata Jokowi. "Yang namanya disiplin tentara, yang namanya disiplin di kepolisian, itu berbeda dengan masyarakat sipil, sangat beda sekali.”
Saat bicara soal IKN, ucapan Jokowi semakin kencang. Apalagi ketika dia tahu isi percakapan di salah satu WhatsApp (WA) group TNI-Polri, ada prajurit yang menolak pemindahan IKN. Karenanya, dia minta kepada Kapolri Jenderal Sigit Listyo Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk mendisiplinkan jajarannya.
Rupanya Jokowi mengintip WhatsApp Group (WAG) para pimpinan TNI dan Polri sehingga tahu ada tentara maupun polisi yang tidak setuju dengan proyek eksodus ibu kota negara.
- Prabowo Seorang Kesatria, Harus Tegas Hadapi Cawe-Cawe Jokowi di Pilkada
- Pilwalkot Semarang 2024: Restu & Doa Jokowi untuk Yoyok-Joss
- Lihat Senyum Jokowi saat Kampanye Luthfi-Yasin di Simpang Lima Semarang
- Lemkapi Sebut Perbuatan AKP Dadang Telah Menurunkan Muruah Kepolisian
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- Kasatreskrim Ditembak Kabag Ops di Sumbar, Kadiv Propam Bilang Begini