Monopoli Penerbangan Umrah
Minggu, 14 Maret 2010 – 07:25 WIB
Ditegaskan, jika praktik seperti itu tetap dilakukan, tim pengawas bakal mengusulkan kepada DPR agar tidak merekomendasikan penggunaan jasa Saudi Arabian Airlines (SAA) dalam penerbangan umrah. Apalagi, PT Garuda Indonesia sudah mampu melaksanakan penerbangan langsung ke Arab Saudi. "Jika terus dilaksanakan, menurut hemat saya untuk penerbangan jamaah haji nanti kita tidak perlu lagi mempergunakan pesawat mereka," terangnya.
Said mengimbau Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) agar memanggil Dubes Arab Saudi di Jakarta untuk mengklarifikasi temuan tim pengawas. Sebab, permasalahan tersebut dikhawatirkan mengganggu hubungan baik kedua negara. "Sekadar mengingatkan mereka bahwa cara seperti itu tidak perlu digunakan," ujarnya. (zul/agm)
JAKARTA – Tim pengawas haji DPR menemukan adanya dugaan monopoli tiket penerbangan umrah oleh Kedubes Arab Saudi di Jakarta. Indikasi tersebut
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Tali Qrope dan Selang Spring Hose Jadi Sorotan di INAMARINE 2024
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Airlangga Dorong Kerja Sama dengan Arizona State University, Ini Tujuannya