Monster Itu Bernama Gadget
Oleh: Amilan Hatta - Anggota Persatuan Alumni Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (PA GMNI)
“Jadi, anak itu tadinya sering main HP game online siang malam, tidur subuh pukul 03.00 WIB. Trus kerap mengigau kaya lagi bermain game," ujar Endang.
Meski penyebab gangguan saraf ini dibantah oleh Ketua IDI Cabang Kabupaten Purwakarta dr Susilo Atmojo.
Menurutnya, gangguan syaraf tidak ada hubungannya dengan radiasi handphone. Kecanduan gawai atau kecanduan bermain game berakibat kepada perubahan perilaku anak.
Sementara itu, di Surabaya sebanyak 3.000 anak dan remaja menjalani perawatan di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Menur sejak priode Januari hingga Juli 2024.
Sebagian besar mereka mengalami gangguan jiwa, lantaran kecanduan gadget atau handphone.
Kecanduan gadget bukanlah hal baru di tengah masyarakat modern saat ini.
Namun, maraknya kasus kecanduan gadget yang dialami oleh anak-anak dan remaja patut menjadi perhatian serius bagi orang tua maupun pemerintah.
Mendorong anak untuk melakukan aktivitas fisik adalah salah satu cara yang terbaik untuk mengurangi kecanduan gadget pada anak.
Pada awal tahun 2021 lalu, jagad media sosial dan media mainstream dikejutkan oleh kasus adiksi atau kecanduan gawai kalangan anak-anak di Jawa Barat.
- Puncak Undian Doranniversary Disiarkan Langsung di Medsos, Total Hadiah Rp100 Juta
- Waka MPR Minta Aparat Selesaikan Kasus Kekerasan Perempuan & Anak yang Berlarut-larut
- Keputusan Meta Berhenti Bekerja Sama Dengan Tim Pengecek Fakta Dianggap Berisiko
- Viral AMDK Keruh Dinilai 'Berbau' Persaingan Bisnis Tak Sehat
- Tiga Wanita Penjual Bayi Via TikTok Ditangkap, Tuh Tampangnya
- Hati-Hati, Penipuan Berkedok Lowongan Petugas Haji di Media Sosial