"Monster" Pemakan Jantung Manusia itu Akhirnya Meninggal
jpnn.com - BEIRUT – Khaled al-Hamad alias Abu Sakkar yang tenar karena video kanibalnya, akhirnya ditemukan tewas Rabu (6/4). Pria yang terkenal sejak video sadisnya tersebar 2013 silam itu mati di tangan kelompok pemberontak Syria. Dia terlibat bentrok di sisi barat laut Provinsi Idlib. Foto-foto jasad pemuda “monster” Syria itu pun langsung menghiasi berbagai media online.
”Khaled al-Hamad alias Abu Sakkar tewas di tangan musuhnya, sesama pemberontak Syria,” terang Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) dalam laporan tertulisnya.
Militan yang baru bergabung dengan Fron Al Nusra sekitar setahun terakhir tersebut tewas akibat luka tembak. Versi lain menyebutkan bahwa Abu Sakkar tewas ditembak pasukan Syria.
Sebelum bergabung dengan Fron Al Nusra, Abu Sakkar tercatat sebagai anggota Free Syrian Army (FSA) alias Tentara Pembebas Syria.
Entah apa yang membuat pria radikal itu menyeberang ke kelompok militan yang berafiliasi dengan Al Qaeda tersebut. Yang jelas, sejak menjadi anggota Fron Al Nusra dan dipercaya sebagai komandan tempur, dia menjadi anarkistis.
Pada Mei 2013 beredar rekaman video yang memperlihatkan Abu Sakkar mengiris mayat serdadu Syria setelah pertempuran di Provinsi Homs.
Tidak hanya sampai di situ, dia bahkan mengambil jantung si serdadu dan memakannya. Saat itu dia belum menjadi komandan tempur. Aksi barbarnya tersebut pun langsung memantik kutukan dari seluruh penjuru dunia.
”Aku bersumpah demi Tuhan bahwa kami akan memakan hati dan jantung kalian semua, para serdadu si anjing Bashar (al-Assad)”. Demikian koormilitan-militan rekan Abu Sakkar saat si kanibal mengeluarkan pisaunya untuk menyayat mayat serdadu Syria tersebut.
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- International Hajj Fund Forum Rumuskan Strategi Inovatif Mengelola Dana Haji