Monumen Duka di Tigaras dan Kenangan tentang KM Sinar Bangun Nahas

Memang kabar soal insiden KM Sinar Bangun langsung menyebar luas. Personel tim SAR dan sukarelawan juga segera bersiaga di Pelabuhan Tigaras.
Namun, saat itu hari sudah gelap. Matahari sudah tenggelam, penglihatan tim penolong pun terbatas.
Tim SAR juga harus menghadapi tantangan lain, yakni hujan, angin, dan ombak yang kencang.
Operasi penyelamatan pun terpaksa dihentikan untuk diteruskan di hari selanjutnya.
Juninho mengatakan warga Nagori Tigaras langsung bergotong royong membantu para keluarga korban.
Warga setempat juga menjadikan rumah mereka untuk menampung keluarga korban yang hendak beristirahat.
Menurut Juninho, neneknya yang bernama Sofia Sitio juga membuka rumahnya untuk menampung para keluarga korban.
Sebab, para keluarga korban pasti lelah fisik dan mental menanti kabar tentang sanak mereka yang ada di KM Sinar Bangun.
Bangunan tinggi yang terdiri atas tiga bagian itu ialah monumen untuk mengenang tragedi KM Sinar Bangun. Insiden KM Sinar Bangun terjadi dalam suasana Idulfitri
- Perlu Terapkan Konsep Wisata Ramah Lingkungan di Kawasan Danau Toba
- Sambut Liburan Nataru, Parapat View Hotel Tawarkan Sensasi Keindahan Danau Toba
- Refleksi Akhir Tahun: Pariwisata Danau Toba Butuh Kemasan Inovatif, Kreatif dan Kerja Sama Semua Pihak
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 di Kawasan Danau Toba Harus Mampu Kembangkan Pariwisata dan Pertanian
- Film 'Tulang Belulang Tulang' Siap Tayang di Bioskop