Monumen Duka di Tigaras dan Kenangan tentang KM Sinar Bangun Nahas
"Di situ kami membuka grup Tigaras Peduli," kata pria yang akrab disapa Junior itu.
Di antara ratusan korban KM Sinar Bangun ialah Feri Despian Panggabean.
Warga Pematangsiantar itu bepergian bersama kekasihnya, Mey Aprina Saragih Siadari ke Samosir.
Syahdan, saat itu Feri dan Mey mau pulang.
Sepasang kekasih itu pun menumpang KM Sinar Bangun yang menjadi kapal terakhir dari Pelabuhan Simanindo ke Tigaras.
Oleh karena itu, banyak penumpang yang terpaksa berdesak-desakan di KM Sinar Bangun. Kapal penyeberangan tradisional itu pun kelebihan muatan, karena tidak hanya mengangkut penumpang, tetapi juga sepeda motor.
Adik Feri, Moris Arissandi Panggabean, mengatakan abangnya setiap bepergian jauh selalu tiba di rumah paling lambat pukul 19.00 WIB. Namun, saat 18 Juni 2018 malam, Feri tak kunjung sampai rumah.
Hingga pukul 20.00 WIB, Feri belum juga terlihat. Keluarganya pun cemas.
Bangunan tinggi yang terdiri atas tiga bagian itu ialah monumen untuk mengenang tragedi KM Sinar Bangun. Insiden KM Sinar Bangun terjadi dalam suasana Idulfitri
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Kepala Daerah Hasil Pilkada 2024 di Kawasan Danau Toba Harus Mampu Kembangkan Pariwisata dan Pertanian
- Film 'Tulang Belulang Tulang' Siap Tayang di Bioskop
- Sediakan Transportasi Gratis bagi Atlet, Kadishub: PON XXI Harus Dongkrak Pariwisata Sumut
- Katolik Kristen
- AirAsia Move Mega Sale Bagikan 4 Rekomendasi Destinasi Termegah di Asia Tenggara