Moral Manajerial BI Dinilai Masih Rendah
Kamis, 11 Maret 2010 – 21:08 WIB
Purbaya mengatakan bahwa sebenarnya bila bicara sistem, BI telah memiliki sistem yang bagus. "Sudah cukup lumayanlah menghadapi serangan dan tantangan, namun tetap memiliki kelemahan. Kelemahan sistem inilah yang harus diperbaiki. Salah satunya yaitu dari moral orang-orang yang duduk di sana. Kalau memilih orang untuk duduk di BI, ya, kalau bisa publik harus tahu. Harus transparan," usulnya.
Sementara itu, ekonom dari Standard Chartered, Fauzi Ikhsan, kepada wartawan di tempat yang sama, mengatakan bahwa sebenarnya pengawasan bank yang dilakukan BI telah menunjukkan hasil kerja yang positif. Paling tidak katanya, hasil kerja BI lebih baik dibandingkan saat Indonesia menghadapi krisis tahun 1997-1998 lalu.
"Buktinya di tahun 2007, saat Indonesia dihadapkan pada tantangan krisis, bank yang tutup cuma ada satu dan satu bank lainnya diselamatkan. Jadi sebenarnya sudah lebih baik. Jadi kalau dibilang gagal itu, ya, tahun 1997-1998. Karena saat itu banyak bank yang melanggar. (Sementara) terbukti sistem keuangan Indonesia bisa dibilang lebih sehat dan kuat, jauh dibandingkan Amerika dan Eropa," kata Fauzi pula. (afz/jpnn)
JAKARTA - Beberapa tahun terakhir, pengawasan bank yang menjadi tanggungjawab dan tugas utama Bank Indonesia (BI), dinilai masih lemah dan tidak
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah
- Bea Cukai Parepare Musnahkan Barang Ilegal Senilai Lebih Rp 2,25 Miliar, Terbanyak Rokok
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru