Morales Ancam Tutup Kedubes AS
Sabtu, 06 Juli 2013 – 07:33 WIB
COCHABAMBA - Presiden Bolivia Evo Morales masih mempermasalahkan drama penerbangan yang menunda kepulangannya dari Eropa Rabu lalu (3/7). Pemimpin 53 tahun itu mengancam akan menutup Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Kota La Paz kemarin (5/7). Dia yakin, Washington berada di balik skenario tersebut. Saat pesawatnya tertahan di Austria karena Prancis, Italia, Spanyol, dan Portugal tidak memberikan izin melintas, Morales yakin bahwa Washingtonlah yang mendalangi drama itu. Dia menyebut AS menggunakan pengaruhnya untuk menekan empat negara Eropa tersebut. Itu terjadi karena ketika berada di Rusia, dia mengaku akan mempertimbangkan suaka untuk Edward Snowden.
""Kita tidak membutuhkan kedutaan AS di Bolivia,"" seru Morales di hadapan para pendukungnya. Dengan tegas, dia mengatakan bahwa pemerintahannya tidak akan takut untuk menutup kantor perwakilan diplomatik Negeri Paman Sam. Mantan petani koka tersebut menambahkan, tanpa AS, Bolivia akan menjadi negara yang lebih maju. Baik secara politik maupun demokrasi.
Kendati demikian, Morales tidak akan langsung menutup kedutaan yang dipimpin Larry L. Memmott itu. Dia mengaku masih butuh waktu untuk mempertimbangkan penutupan kedutaan AS. ""Saya akan mempelajari kasus ini lebih dulu. Tapi, jika perlu, saya akan menutup kedutaan tersebut,"" lanjut presiden yang menjabat sejak 2006 itu.
Baca Juga:
COCHABAMBA - Presiden Bolivia Evo Morales masih mempermasalahkan drama penerbangan yang menunda kepulangannya dari Eropa Rabu lalu (3/7). Pemimpin
BERITA TERKAIT
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Resmi! Ini Jabatan Baru Retno Marsudi setelah Meninggalkan Kementerian Luar Negeri
- Rusia Nilai Indonesia Sangat Klop dengan BRICS
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- International Hajj Fund Forum Rumuskan Strategi Inovatif Mengelola Dana Haji