Moratorium Ekspor Timah Ditolak

Moratorium Ekspor Timah Ditolak
Moratorium Ekspor Timah Ditolak
Dalam dialog, Ketua PUK SPSI PT Koba Tin, Zulkarnain  menjelaskan maksud dan tujuan kedatangan ratusan karyawan dan mitra kerja PT Koba Tin tersebut. Yaitu sehubungan dengan ekspor timah PT Koba Tin yang sempat dihentikan oleh pihak ITA. Dikatakan Zul, --sapaan akrabnya--, ekspor merupakan ujung tombak perusahaan. Kalau ekspor terhenti, dari mana pembiayaan perusahaan. Sementara itu, yang tergantung terhadap Koba Tin secara langsung, jumlahnya mencapai ribuan.

"Kami dari karyawan peduli akan hal itu. Kita tahu moratorium ini mulai berlaku sejak Oktober lalu hingga Desember ini, jika harga timah mencapai target sesuai dengan yang mereka inginkan. Tapi, kalau tidak tercapai, sampai kapan moratorium tersebut akan berlaku? Sementara dari ekspor itulah ketergantungan Koba Tin untuk membiayai operasional yang di dalamnya termasuk gaji para karyawan," ujarnya.

Selanjutnya, Zul berharap adanya perhatian dari DPRD Bateng terhadap permasalahan tersebut, agar ekspor timah Koba Tin tidak terhambat sesuai dengan moratorium tersebut. "Jika ekspor dihambat, itu sama saja dengan mendzolimi kami, karena efek dari ekspor terhambat tersebut, bisa saja kami dirumahkan oleh pihak perusahaan," tegasnya seraya berharap dewan pun dapat mendukung ekspor timah Koba Tin.

Sementara itu, karyawan yang lainnya Gamal Simanjuntak menyoroti bahwa moratorium tersebut berdampak pada karyawan dan pekerja yang tergabung sebagai mitra kerja Koba Tin. "Kami tidak tahu apa itu buyer, broker dan user. Yang kami tahu, kalau ekspor terhambat, itu bisa berdampak bagi karyawan. Apabila masih terjadi lagi ekspor balok timah Koba Tin ditahan,  maka kami tidak segan-segan untuk membawa karyawan untuk mengawal guna mengamankan ekspor balok timah Koba Tin," ujarnya.

KOBA- Ratusan karyawan PT Koba Tin yang tergabung dalam PUK (Pimpinan Unit Kerja) SPSI, pekerja out sourching, kontraktor, dan para pekerja yang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News