Moratorium Pendirian FK Masih Berjalan
Senin, 07 Mei 2012 – 07:21 WIB

Moratorium Pendirian FK Masih Berjalan
JAKARTA - Perguruan tinggi yang berniat mendirikan fakultas kedokteran (FK) harus bersabar. Sebab moratorium atau penghentian pendirian FK belum akan dicabut dalam waktu dekat. Alasannya sejak moratorium diterapkan pada penghujung 2010 lalu, belum ada perkembangan siginifikan terhadap pembenahan kualitas FK. Mantan rektor ITB itu mengatakan, banyak sekali sektor perbaikan di FK yang harus dijalankan. Diantaranya adalah sistem pembelaran dan kualitas rumah sakit yang digunakan untuk praktek. Ke depan diharapkan seluruh FK memiliki rumah sakti pendidikan sendiri-sendiri. Selama ini masih ada FK yang bekerjasama dengan pemda untuk meminjam rumah sakit.
Keterangan ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) di Jakarta kemarin (6/5). Djoko menuturkan, alasan penerapan moratorium itu disebabkan karena waktu itu kualitas FK di seluruh Indonesia belum merata. Masih banyak FK yang berjalan dengan kualitas seadanya. Bahkan hanya mengantongi akreditasi C.
Baca Juga:
Dengan kondisi ini, Djoko mengatakan konsil kedokteran mengusulkan kepada Ditjen Dikti untuk menyetop sementara pendirian FK baru. "Gunanya distop sementara ini, supaya ada pembenahan di FK-FK yang sudah ada dulu," tandasnya. Namun, hingga moratorium berjalan dua tahun belum ada perbaikan di FK-FK secara signifikan.
Baca Juga:
JAKARTA - Perguruan tinggi yang berniat mendirikan fakultas kedokteran (FK) harus bersabar. Sebab moratorium atau penghentian pendirian FK belum
BERITA TERKAIT
- Wamen Fauzan: Era Kolaborasi, Kampus Harus Bersinergi dengan Pemda
- Untar dan KSU Perkuat Kerja Sama Global Lewat Konferensi Dunia & Bertemu Presiden Taiwan
- Guru Sekolah Rakyat dari PNS & PPPK, Diusulkan Kepala Daerah
- Kemdiktisaintek Membuka Peluang Sarjana Kuliah S2 Setahun, Lanjut Doktoral
- Kemenkes di Guest Lecture U-Bakrie: Mahasiswa Harus Terlibat Aktif Dalam Kampanye Kesehatan Mental
- 43.502 Siswa Penerima Baru Terima KJP Plus Tahap I 2025