Moratorium Sawit Tak Pengaruhi Produksi
jpnn.com, BALIKPAPAN - Moratorium kelapa sawit yang diterapkan pemerintah melalui Inpres Nomor 8 Tahun 2018 diyakini tidak menyebabkan produksi sawit menurun.
Bahkan, jika kebijakan mandatori biodiesel atau pencampuran solar dengan biodiesel 30 persen (B30) terealisasi dengan baik pada 2019, produksi tetap akan meningkat dengan lahan yang sama.
Ketua Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Kaltim Muhammadsjah Djafar mengatakan, penerapan moratorium kelapa sawit ini tidak akan memengaruhi produksi.
Bahkan, kalau dilihat tahun depan di Indonesia, produksinya bisa meningkat hingga 52 juta ton.
“Jumlah itu memang lebih tinggi kalau kita bandingkan proyeksi peningkatan tahun ini yang hanya mencapai 48 ton,” kata Djafar, Rabu (24/10).
Menurutnya, proyeksi itu pasti tercapai. Sebab, moratorium tidak akan mengganggu produksi saat ini, termasuk di Kaltim.
Pasalnya, moratorium tersebut hanya untuk mengevaluasi perizinan yang ada. Dengan demikian, permasalahan seperti tumpang-tindih lahan dan sebagainya diharapkan tidak ada lagi seiring moratorium perizinan sawit.
“Bahkan jika kita lihat, moratorium malah akan dapat meningkatkan produktivitas, terutama saat replanting sawit mulai menunjukkan hasilnya,” tutur Djafar. (ctr/ndu/k15)
Moratorium kelapa sawit yang diterapkan pemerintah melalui Inpres Nomor 8 Tahun 2018 diyakini tidak menyebabkan produksi sawit menurun.
Redaktur & Reporter : Ragil
- Kelapa Sawit untuk Pembangunan Berkelanjutan
- TSIT dan Apkasindo Memperkenalkan Teknologi Drone Pertanian Canggih di IPOC 2024
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif
- Kembangkan Produk UKMK Sawit Petani di Sumbar, Aspekpir & BPDPKS Berkolaborasi
- PTPN IV PalmCo Targetkan 2,1 Juta Bibit Unggul Diserap Petani Sawit
- Ditunjuk jadi Operator National Dashboard, PT Surveyor Indonesia Berhasil Ekspor HRPO